#BTC

Harga Bitcoin semakin tidak terjangkau bagi investor biasa, menimbulkan keraguan apakah pasar bull saat ini dapat bertahan melewati siklus empat tahunan yang tradisional.
Perusahaan analisis kripto 10x Research memperingatkan bahwa lonjakan cepat harga aset membatasi partisipasi trader kecil – faktor yang dapat mengancam kelanjutan reli saat ini.
Menurut 10x Research, menurunnya imbal hasil Bitcoin – yang sering ditafsirkan sebagai tanda pematangan pasar – juga mempertanyakan validitas teori yang sering dibahas tentang siklus Bitcoin.
Perusahaan memperingatkan untuk tidak terlalu bergantung pada model dari empat siklus kriptocurrency sebelumnya, karena 16 tahun sejarah perdagangan adalah periode yang terlalu singkat untuk membuat kesimpulan statistik.
Meskipun kekhawatiran ini, menurut proyeksi 10x, Bitcoin masih dapat mencapai puncak siklus sekitar $125,000 pada akhir tahun. Estimasi ini jauh lebih konservatif dibandingkan dengan beberapa model populer, seperti stock-to-flow, yang memperkirakan kenaikan hingga $1 juta, atau dengan proyeksi analis dari Standard Chartered, Jeff Kendrick, untuk $200,000 pada akhir 2025 dan $500,000 pada 2028.
Menariknya, institusi dan yang disebut "uang pintar" terus meningkatkan eksposur mereka terhadap Bitcoin. Data dari Nansen menunjukkan bahwa versi token Binance (BTCB) berada di antara posisi teratas dalam portofolio para investor berpengalaman ini - bersama dengan aset-aset yang lebih spekulatif. Ini menunjukkan bahwa sementara akses untuk trader ritel menurun, minat dari peserta profesional dan institusi terhadap Bitcoin tetap kuat.