Halving dan pelonggaran kuantitatif (QE) terhadap pasar kripto

Pertama, BTC Halving menyebabkan siklus bull dan bear setiap empat tahun, dalam siklus kali ini, pendapat orang sudah tidak konsisten. Kita akan mencari pola dari sejarah. Halving menentukan ritme pasokan, yang merupakan faktor endogen, sementara ekspansi neraca menentukan likuiditas dan preferensi risiko, yang merupakan faktor eksogen. Ketika jendela waktu kedua hal ini bertumpang tindih, itu akan memperbesar amplitudo pasar bullish — contoh paling tipikal adalah siklus 2020–2021.

Setiap putaran pasar kripto bullish besar muncul sekitar 6-12 bulan setelah halving, yang kebetulan bertepatan dengan peningkatan likuiditas atau siklus ekspansi neraca. Ketika dua faktor ini beresonansi, itu akan membentuk kenaikan berbentuk gelembung.

Ekspansi neraca Federal Reserve (QE) → Peningkatan mata uang dasar → Kenaikan valuasi aset risiko → Aset kripto menjadi pihak yang diuntungkan dari eksposur risiko Beta tinggi.
Proses ini seringkali memiliki keterlambatan 3–6 bulan dalam penyampaian, sehingga di dunia cryptocurrency akan terbentuk dua gelombang utama yang saling terkait.
Halving menentukan batas pasokan, ekspansi neraca menyediakan katalis dana.
penurunan suku bunga
Lihat lagi ciri-ciri putaran ini, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, jika ritme sejarah berlanjut, gelombang utama Bitcoin kemungkinan besar akan muncul pada tahun 2026—tepat bertepatan dengan titik awal siklus ekspansi neraca Federal Reserve.

Halving periode menentukan "apakah ada bull market", sementara periode ekspansi menentukan "seberapa kuat bull market itu bisa terjadi". Ketika keduanya digabungkan, kekuatan ledakan pasar menjadi yang paling kuat. Jadi, begitu ekspansi dimulai pada tahun 2026—itu akan menjadi bahan bakar likuiditas inti untuk bull market super Bitcoin yang keempat.
Kesimpulan: Tahun depan akan ada ekspansi besar, sebelumnya hanya ada kerbau kecil di dunia kripto.