SBF yang sedang menjalani hukuman baru-baru ini memberikan wawancara di penjara, mengungkapkan sebuah pengakuan besar—menyatakan bahwa menyerahkan kendali FTX kepada CEO John Ray III adalah kesalahan terbesar dalam kariernya.
Kembali ke tanggal 11 November 2022 pukul 04:24 pagi, saat itu SBF dipaksa menyerahkan kendali FTX di bawah tekanan dari firma hukum Sullivan & Cromwell dan berbagai penasihat bisnis lainnya. Hasilnya? Sekarang dia menjalani hukuman 25 tahun di penjara federal Los Angeles, dikenai tujuh tuduhan penipuan dan pencucian uang, serta harus membayar ganti rugi sebesar 11 miliar dolar AS.
Yang ironis, SBF bersikeras bahwa FTX tidak pernah bangkrut. Namun pernyataan ini langsung dibantah oleh Ray di depan umum.
Seberapa besar angka kerugiannya?
Biaya proses kebangkrutan sudah sangat besar:
Firma hukum Sullivan & Cromwell telah menerima biaya pengacara sebesar 250 juta dolar AS
Ray sendiri harus menerima biaya penyelesaian sebesar 30 juta dolar, insentif 3 juta dolar, dan tarif per jam sebesar 1.575 dolar
Total biaya kebangkrutan ini bisa melebihi 1 miliar dolar AS, memecahkan rekor dalam sejarah Amerika Serikat
Namun para kreditur tidak rugi. Hingga Oktober tahun ini, sebagian besar kreditur dapat mengembalikan seluruh nilai kepemilikan mereka per November 2022, termasuk bunga. Ray berhasil mendapatkan kembali setidaknya 16 miliar dolar dari aset kebangkrutan tersebut.
Perjuangan di balik layar
Orang tua SBF adalah profesor hukum di Stanford, dan kini mereka muncul untuk menuduh firma hukum Sullivan & Cromwell “mengambil alih FTX, memasukkan Ray, dan mendapatkan keuntungan besar, sementara anak mereka dipenjara.” Kedua belah pihak saling berpendapat, dan pengadilan terus berdebat.
Drama besar ini mengungkap permainan kekuasaan di balik keruntuhan pasar kripto: bagaimana firma hukum, pengelola aset, dan kreditur saling berebut bagian dari kekacauan tersebut.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
FTX bangkrut besar: SBF membocorkan di penjara bahwa menyerahkan kekuasaan kepada Ray adalah "kesalahan terbesar"
SBF yang sedang menjalani hukuman baru-baru ini memberikan wawancara di penjara, mengungkapkan sebuah pengakuan besar—menyatakan bahwa menyerahkan kendali FTX kepada CEO John Ray III adalah kesalahan terbesar dalam kariernya.
Kembali ke tanggal 11 November 2022 pukul 04:24 pagi, saat itu SBF dipaksa menyerahkan kendali FTX di bawah tekanan dari firma hukum Sullivan & Cromwell dan berbagai penasihat bisnis lainnya. Hasilnya? Sekarang dia menjalani hukuman 25 tahun di penjara federal Los Angeles, dikenai tujuh tuduhan penipuan dan pencucian uang, serta harus membayar ganti rugi sebesar 11 miliar dolar AS.
Yang ironis, SBF bersikeras bahwa FTX tidak pernah bangkrut. Namun pernyataan ini langsung dibantah oleh Ray di depan umum.
Seberapa besar angka kerugiannya?
Biaya proses kebangkrutan sudah sangat besar:
Namun para kreditur tidak rugi. Hingga Oktober tahun ini, sebagian besar kreditur dapat mengembalikan seluruh nilai kepemilikan mereka per November 2022, termasuk bunga. Ray berhasil mendapatkan kembali setidaknya 16 miliar dolar dari aset kebangkrutan tersebut.
Perjuangan di balik layar
Orang tua SBF adalah profesor hukum di Stanford, dan kini mereka muncul untuk menuduh firma hukum Sullivan & Cromwell “mengambil alih FTX, memasukkan Ray, dan mendapatkan keuntungan besar, sementara anak mereka dipenjara.” Kedua belah pihak saling berpendapat, dan pengadilan terus berdebat.
Drama besar ini mengungkap permainan kekuasaan di balik keruntuhan pasar kripto: bagaimana firma hukum, pengelola aset, dan kreditur saling berebut bagian dari kekacauan tersebut.