Pernyataan terbaru dari pemimpin Federal Reserve San Francisco, Daly, cukup menarik—dia secara langsung mengkategorikan penurunan suku bunga minggu lalu sebagai "asuransi" untuk pasar tenaga kerja. Mengenai apakah akan ada penurunan lagi pada bulan Desember? Sikapnya adalah "lihat situasi dulu".

Daly pernah berkata dengan jelas: Jika untuk menekan inflasi ke 2%, hasilnya adalah kehilangan beberapa juta pekerjaan, maka biayanya terlalu besar. Pernyataan ini sebenarnya cukup kontradiktif—di satu sisi mengakui bahwa inflasi belum ditekan, di sisi lain khawatir pasar kerja tidak dapat bertahan. Federal Reserve sekarang terjebak di sini, berada dalam dilema.

Analis Krishna Guha dari Evercore ISI mencium aroma yang berbeda. Dia mengatakan bahwa meskipun Daly tidak secara tegas menyatakan bahwa tidak akan ada perubahan pada bulan Desember, pemikiran di dalam Federal Reserve jelas berubah. Sekarang tampaknya kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Desember kira-kira dua kali lipat dibandingkan dengan tidak ada penurunan — penilaian ini sejalan dengan taruhan di pasar futures suku bunga. Guha secara khusus menyebutkan bahwa para pejabat masih "terus khawatir" tentang data ketenagakerjaan.

Kembali ke catatan pertemuan bulan Oktober itu lebih menarik: 10 suara mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, memotong suku bunga acuan ke kisaran 3,75%-4,00%. Tetapi kuncinya adalah 2 suara menolak - ada yang merasa perlu pengetatan, ada yang merasa perlu pelonggaran, perbedaan "dua arah" seperti ini belum pernah terjadi sejak tahun 1990. Powell setelah pertemuan mengakui, perbedaan yang ada di bawah permukaan lebih serius daripada hasil pemungutan suara yang terlihat, tindakan bulan Desember "masih jauh dari pasti".