Sejak penurunan suku bunga sebesar 25 poin dasar pada akhir Oktober, BTC dan ETH, koin mainstream ini, turun cukup tajam. Seharusnya penurunan suku bunga itu memberikan likuiditas, mengapa pasar justru lebih kekurangan uang? Masalah pemblokiran pemerintah AS harus bertanggung jawab cukup besar, mari kita bahas lebih rinci.

Pergerakan ETHUSDT terbaru semua orang sudah melihatnya.

Pertama, lihat operasi di pihak Kementerian Keuangan. Saldo akun TGA mereka (yaitu dompet pemerintah) meningkat dari 300 miliar USD menjadi 1 triliun USD dalam tiga bulan, naik lebih dari 1,2 kali. Apa artinya ini? Setara dengan 700 miliar USD yang terkunci di kas negara, sehingga uang yang beredar di pasar secara alami menjadi lebih sedikit.

Efek pengurangan ini menyebar dengan cepat: aset kas bank-bank komersial asing menyusut langsung sebesar 3000 miliar, tersisa 1.173 triliun; cadangan bank turun menjadi 2.85 triliun, angka ini adalah titik terendah yang tidak terlihat sejak awal 2021. Suatu pasar moneter juga mengalami lonjakan suku bunga - suku bunga pembiayaan semalam yang dijamin SOFR melonjak menjadi 4.22%, lebih tinggi 32 poin dasar dari suku bunga cadangan berlebih yang diberikan oleh Federal Reserve, selisih ini mencatat rekor sejak pecahnya pandemi pada Maret 2020.

Lebih merepotkan lagi, pengetatan kuantitatif Federal Reserve masih berlanjut. Pada bulan November, mereka tetap memangkas neraca sebesar 38,5 miliar dolar AS setiap bulan (obligasi pemerintah 5 miliar ditambah MBS 35 miliar), ini ditambah dengan tindakan pengumpulan uang oleh Departemen Keuangan, merupakan contoh tipikal penarikan likuiditas secara bersamaan melalui kebijakan fiskal dan moneter.

Dulu kita masih bisa berharap alat reverse repo akan menopang, sekarang "kolam penampungan" ini sudah turun dari 25 triliun menjadi 51 miliar. Pasar sekarang hanya bisa bergantung pada alat repo tetap untuk bertahan, tidak heran likuiditas di dunia koin begitu ketat.