最近 pasar saham global tiba-tiba mengalami penurunan secara kolektif, banyak orang yang ketakutan dan mulai menjual semua asetnya. Tapi jika dilihat dengan tenang, penurunan ini bukan karena pasar runtuh, melainkan uang sedang mencari arah baru.
Pasar Asia mengalami penurunan paling tajam: KOSPI Korea Selatan turun lebih dari 2% dalam satu hari, raksasa chip SK Hynix langsung dipotong 5,3%; indeks Nikkei Jepang sempat menguat di pagi hari, namun langsung berbalik merah dan turun lebih dari 1% di sore hari; pasar saham创业板 di Tiongkok bahkan lebih parah, turun 1,96%, lebih dari 3600 saham berwarna merah. Bahkan kontrak berjangka Nasdaq di AS pun tidak mampu bertahan, turun 0,8%. Secara kasat mata terlihat penyebaran kepanikan, padahal sebenarnya dana sedang "berpindah jalur".
Logika penurunan ini sebenarnya cukup jelas—likuiditas sedang mengerem. Federal Reserve memberi sinyal bahwa kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi pada Desember, indeks dolar langsung menembus 100, dan hasil obligasi AS naik ke 4,056%. Apa artinya ini? Uang murah di pasar semakin berkurang. Lebih parah lagi, batas utang pemerintah AS membatasi likuiditas sebesar 700 miliar dolar, dan suku bunga pinjaman jangka pendek melonjak terbesar dalam setahun. Uang menjadi ketat, saham-saham dengan valuasi tinggi pun otomatis tidak mampu bertahan.
Saham teknologi menjadi korban utama. Nilai pasar Nvidia hilang 1,6 triliun yuan dalam satu hari, SK Hynix terkena tekanan jual karena "peringatan investasi", dan minat terhadap saham konsep AI mulai menurun. Sementara itu, situasi geopolitik juga ikut mengganggu—sinyal gencatan senjata muncul dalam konflik Palestina-Israel, sehingga atribut safe haven emas melemah, harga emas turun lebih dari 3% dalam satu minggu; hubungan perdagangan AS-Tiongkok meskipun ada sinyal membaik, tetapi kebijakan tarif "saling" dari Trump masih menggantung, sehingga pasar tidak berani mengambil risiko besar.
Bahkan Warren Buffett, sang "Maha Guru" investasi, sedang menimbun kas dan menunggu. Investor biasa harus memahami sinyal dari penyesuaian ini: bukan akhir dunia, melainkan dana sedang mencari lokasi valuasi yang lebih menarik berikutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
gaslight_gasfeez
· 11-08 03:49
turun takut palu
Lihat AsliBalas0
JustHereForMemes
· 11-06 22:44
Masih ngegosip soal AI, bikin ngakak banget
Lihat AsliBalas0
SignatureDenied
· 11-05 08:56
Kepanikan investor ritel telah dimulai lagi.
Lihat AsliBalas0
GasGuzzler
· 11-05 08:53
turun turun lebih sehat, lihat dasar langsung lakukan
最近 pasar saham global tiba-tiba mengalami penurunan secara kolektif, banyak orang yang ketakutan dan mulai menjual semua asetnya. Tapi jika dilihat dengan tenang, penurunan ini bukan karena pasar runtuh, melainkan uang sedang mencari arah baru.
Pasar Asia mengalami penurunan paling tajam: KOSPI Korea Selatan turun lebih dari 2% dalam satu hari, raksasa chip SK Hynix langsung dipotong 5,3%; indeks Nikkei Jepang sempat menguat di pagi hari, namun langsung berbalik merah dan turun lebih dari 1% di sore hari; pasar saham创业板 di Tiongkok bahkan lebih parah, turun 1,96%, lebih dari 3600 saham berwarna merah. Bahkan kontrak berjangka Nasdaq di AS pun tidak mampu bertahan, turun 0,8%. Secara kasat mata terlihat penyebaran kepanikan, padahal sebenarnya dana sedang "berpindah jalur".
Logika penurunan ini sebenarnya cukup jelas—likuiditas sedang mengerem. Federal Reserve memberi sinyal bahwa kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi pada Desember, indeks dolar langsung menembus 100, dan hasil obligasi AS naik ke 4,056%. Apa artinya ini? Uang murah di pasar semakin berkurang. Lebih parah lagi, batas utang pemerintah AS membatasi likuiditas sebesar 700 miliar dolar, dan suku bunga pinjaman jangka pendek melonjak terbesar dalam setahun. Uang menjadi ketat, saham-saham dengan valuasi tinggi pun otomatis tidak mampu bertahan.
Saham teknologi menjadi korban utama. Nilai pasar Nvidia hilang 1,6 triliun yuan dalam satu hari, SK Hynix terkena tekanan jual karena "peringatan investasi", dan minat terhadap saham konsep AI mulai menurun. Sementara itu, situasi geopolitik juga ikut mengganggu—sinyal gencatan senjata muncul dalam konflik Palestina-Israel, sehingga atribut safe haven emas melemah, harga emas turun lebih dari 3% dalam satu minggu; hubungan perdagangan AS-Tiongkok meskipun ada sinyal membaik, tetapi kebijakan tarif "saling" dari Trump masih menggantung, sehingga pasar tidak berani mengambil risiko besar.
Bahkan Warren Buffett, sang "Maha Guru" investasi, sedang menimbun kas dan menunggu. Investor biasa harus memahami sinyal dari penyesuaian ini: bukan akhir dunia, melainkan dana sedang mencari lokasi valuasi yang lebih menarik berikutnya.