【区块律动】Data taruhan di Polymarket kembali meledak—probabilitas Trump kalah dalam kasus tarif di Mahkamah Agung melonjak hingga 61%. Tampaknya sebagian besar pemain tidak percaya bahwa jebakan “Presiden dapat menghindari Kongres untuk langsung mengenakan pajak global” dapat bertahan.
Malam ini pukul 23:00 waktu Beijing, Mahkamah Agung Amerika Serikat akan mengadakan sidang untuk membahas hal ini. Fokus kontroversinya cukup keras: Apakah presiden benar-benar dapat menggunakan Undang-Undang Kekuasaan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) ini untuk secara besar-besaran mengenakan tarif pada barang impor global?
Dampak kasus ini sebenarnya jauh lebih kompleks daripada sekadar kebijakan perdagangan. Jika Mahkamah Agung memberikan lampu hijau, itu berarti di masa depan presiden bisa dengan mudah menggunakan “keadaan darurat” sebagai kunci serbaguna, mengabaikan Kongres dan membuat keputusan sendiri. Ini merupakan sinyal yang cukup berbahaya bagi kerangka konstitusi pemisahan kekuasaan di Amerika Serikat.
Bagaimanapun, uang di pasar prediksi sudah tertekan ke sini, beberapa jam lagi akan terlihat hasilnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ColdWalletGuardian
· 19jam yang lalu
Dengan IQ seperti ini, berani bermain posisi long? Rugi parah.
Data Polymarket: 61% kemungkinan kasus tarif Trump kalah, malam ini Mahkamah Agung akan menunjukkan kebenaran
【区块律动】Data taruhan di Polymarket kembali meledak—probabilitas Trump kalah dalam kasus tarif di Mahkamah Agung melonjak hingga 61%. Tampaknya sebagian besar pemain tidak percaya bahwa jebakan “Presiden dapat menghindari Kongres untuk langsung mengenakan pajak global” dapat bertahan.
Malam ini pukul 23:00 waktu Beijing, Mahkamah Agung Amerika Serikat akan mengadakan sidang untuk membahas hal ini. Fokus kontroversinya cukup keras: Apakah presiden benar-benar dapat menggunakan Undang-Undang Kekuasaan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) ini untuk secara besar-besaran mengenakan tarif pada barang impor global?
Dampak kasus ini sebenarnya jauh lebih kompleks daripada sekadar kebijakan perdagangan. Jika Mahkamah Agung memberikan lampu hijau, itu berarti di masa depan presiden bisa dengan mudah menggunakan “keadaan darurat” sebagai kunci serbaguna, mengabaikan Kongres dan membuat keputusan sendiri. Ini merupakan sinyal yang cukup berbahaya bagi kerangka konstitusi pemisahan kekuasaan di Amerika Serikat.
Bagaimanapun, uang di pasar prediksi sudah tertekan ke sini, beberapa jam lagi akan terlihat hasilnya.