Sejarah Fernando Perez Algaba, influencer cryptocurrency di Argentina, mengungkapkan realitas brutal dari ekosistem crypto yang jarang dibicarakan: di balik postingan tentang kemewahan dan keuntungan jutaan dolar, terdapat utang, keputusasaan, dan koneksi berbahaya.
Kontras antara tampilan dan kenyataan
Algaba membangun citra khas influencer crypto yang sukses di media sosial: mobil mewah, perjalanan, investasi yang tampaknya menguntungkan. Tetapi kenyataannya sangat berbeda. Ia tenggelam dalam utang kepada Hacienda Argentina dan, yang lebih buruk, telah mengikat diri secara finansial dengan kelompok-kelompok kekerasan.
Tiga alasan kejatuhannya
1. Investasi gagal dan manajemen keuangan yang buruk
Taruhannya di cryptocurrency tidak berjalan seperti yang diharapkan. Alih-alih mengakui kerugian, ia beralih ke pinjaman dari sumber yang semakin berbahaya, berusaha mempertahankan citra sukses.
2. Koneksi dengan organisasi kekerasan
Barra Bravas, kelompok yang terkait dengan sepak bola Argentina dan dikenal karena kekerasannya, menjadi krediturnya ketika ia tidak mampu membayar. Mereka bukan institusi keuangan yang menerima rencana pembayaran.
3. Ilusi yang dipertahankan di media sosial
Setiap postingan keberhasilan adalah upaya putus asa untuk mempertahankan kredibilitas sementara situasi memburuk. Algoritma memberi penghargaan kepada “pemenang”, jadi ia terus berpura-pura sementara situasinya semakin memburuk.
Akhir cerita
Seminggu sebelum kematiannya, ia menerima ancaman kekerasan. Pada 23 Juli 2023, ia ditemukan terpotong-potong dalam sebuah koper di Ingeniero Budge, Buenos Aires.
Pelajaran yang tidak ingin dipelajari siapa pun
Tragedi ini bukan hanya tentang seorang influencer yang gagal. Ini adalah pengingat bahwa di dunia crypto, seperti di pasar keuangan mana pun, keuntungan yang tidak dijamin dan utang kepada aktor kekerasan adalah kombinasi yang mematikan. Banyak influencer saat ini mempromosikan keuntungan “jaminan” tanpa menyebutkan sisi gelapnya: kerugian nyata, depresi, dan dalam kasus ekstrem seperti ini, koneksi dengan kriminal.
Lain kali kamu melihat seseorang di media sosial memamerkan keuntungan crypto-nya, ingatlah bahwa kemungkinan besar kamu tidak melihat seluruh ceritanya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kejatuhan Fernando Perez Algaba: saat ilusi kripto berubah menjadi tragedi
Sejarah Fernando Perez Algaba, influencer cryptocurrency di Argentina, mengungkapkan realitas brutal dari ekosistem crypto yang jarang dibicarakan: di balik postingan tentang kemewahan dan keuntungan jutaan dolar, terdapat utang, keputusasaan, dan koneksi berbahaya.
Kontras antara tampilan dan kenyataan
Algaba membangun citra khas influencer crypto yang sukses di media sosial: mobil mewah, perjalanan, investasi yang tampaknya menguntungkan. Tetapi kenyataannya sangat berbeda. Ia tenggelam dalam utang kepada Hacienda Argentina dan, yang lebih buruk, telah mengikat diri secara finansial dengan kelompok-kelompok kekerasan.
Tiga alasan kejatuhannya
1. Investasi gagal dan manajemen keuangan yang buruk
Taruhannya di cryptocurrency tidak berjalan seperti yang diharapkan. Alih-alih mengakui kerugian, ia beralih ke pinjaman dari sumber yang semakin berbahaya, berusaha mempertahankan citra sukses.
2. Koneksi dengan organisasi kekerasan
Barra Bravas, kelompok yang terkait dengan sepak bola Argentina dan dikenal karena kekerasannya, menjadi krediturnya ketika ia tidak mampu membayar. Mereka bukan institusi keuangan yang menerima rencana pembayaran.
3. Ilusi yang dipertahankan di media sosial
Setiap postingan keberhasilan adalah upaya putus asa untuk mempertahankan kredibilitas sementara situasi memburuk. Algoritma memberi penghargaan kepada “pemenang”, jadi ia terus berpura-pura sementara situasinya semakin memburuk.
Akhir cerita
Seminggu sebelum kematiannya, ia menerima ancaman kekerasan. Pada 23 Juli 2023, ia ditemukan terpotong-potong dalam sebuah koper di Ingeniero Budge, Buenos Aires.
Pelajaran yang tidak ingin dipelajari siapa pun
Tragedi ini bukan hanya tentang seorang influencer yang gagal. Ini adalah pengingat bahwa di dunia crypto, seperti di pasar keuangan mana pun, keuntungan yang tidak dijamin dan utang kepada aktor kekerasan adalah kombinasi yang mematikan. Banyak influencer saat ini mempromosikan keuntungan “jaminan” tanpa menyebutkan sisi gelapnya: kerugian nyata, depresi, dan dalam kasus ekstrem seperti ini, koneksi dengan kriminal.
Lain kali kamu melihat seseorang di media sosial memamerkan keuntungan crypto-nya, ingatlah bahwa kemungkinan besar kamu tidak melihat seluruh ceritanya.