Ingin trading crypto tanpa takut kena rekt? Trading channel mungkin jadi jawabanmu. Ini salah satu metode analisis teknikal yang paling simpel—intinya, kamu cuma trading bounce antara dua level harga.
Apa Itu Channel Trading?
Channel adalah koridor harga. Bayangkan dua pagar pembatas di jalan raya—harga akan memantul di antara keduanya. Pagar bawah disebut support (tempat pembeli masuk), sedangkan pagar atas disebut resistance (tempat penjual muncul).
Tiga jenis channel:
Horizontal: Pasar datar dan membosankan, harga bergerak bolak-balik di level yang sama
Ascending: Sentimen bullish, high dan low yang lebih tinggi
Descending: Sentimen bearish, high dan low yang lebih rendah
Kenapa Ini Bisa Efektif
Sinyal yang Jelas: Kamu tahu kapan harus beli dan jual—tanpa tebakan
Stop-loss Ketat: Stop-loss ditempatkan di luar channel, risiko terkendali
Universal: Bisa dipakai di timeframe apa saja, aset apa saja
Fleksibel: Bisa trading bounce atau breakout, sesuai strategi kamu
Tiga Cara Memainkannya
Strategi 1: Bounce Trade
Beli di support, jual di resistance, ulangi
Cocok saat pasar datar dan membosankan
Contoh: BTC di 102.674. Channel: 101.500–103.800. Beli di 101.500, jual di 103.800, stop di 101.200.
Strategi 2: Breakout
Saat harga menembus batas channel dengan volume, tren baru mulai terbentuk
Masuk awal sebelum pergerakan menjadi terlalu ramai
Contoh: BTC menembus di atas 103.800. Target beli: 105.000, stop: 103.500.
Strategi 3: Dollar-Cost Averaging (DCA)
Kalau channel lebar, bangun posisi secara bertahap
Mengurangi FOMO emosional, menurunkan rata-rata harga masuk
Contoh: Beli di 101.500 → 102.000 → 102.500, lalu keluar di 104.000
Tips Khusus Channel
Channel Horizontal: Risiko minimal, membosankan maksimal. Pasang stop di bawah support, aman.
Channel Ascending: Pull-back adalah peluang. Entry lebih bersih. Tren mendukung.
Channel Descending: Peluang shorting, tapi hati-hati dengan rug pulls. Tutup posisi jika harga mendekati support.
Kesimpulan
Trading channel itu rendah stres kalau dilakukan dengan benar. Tantangannya? Konsisten pakai stop-loss dan jangan FOMO saat harga sesekali menembus channel. Akurasi menggambar garis + manajemen risiko yang baik = keuntungan yang konsisten.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perdagangan Saluran: Panduan Anda untuk Bertransaksi Antara Support dan Resistance
Ingin trading crypto tanpa takut kena rekt? Trading channel mungkin jadi jawabanmu. Ini salah satu metode analisis teknikal yang paling simpel—intinya, kamu cuma trading bounce antara dua level harga.
Apa Itu Channel Trading?
Channel adalah koridor harga. Bayangkan dua pagar pembatas di jalan raya—harga akan memantul di antara keduanya. Pagar bawah disebut support (tempat pembeli masuk), sedangkan pagar atas disebut resistance (tempat penjual muncul).
Tiga jenis channel:
Kenapa Ini Bisa Efektif
Tiga Cara Memainkannya
Strategi 1: Bounce Trade
Strategi 2: Breakout
Strategi 3: Dollar-Cost Averaging (DCA)
Tips Khusus Channel
Kesimpulan
Trading channel itu rendah stres kalau dilakukan dengan benar. Tantangannya? Konsisten pakai stop-loss dan jangan FOMO saat harga sesekali menembus channel. Akurasi menggambar garis + manajemen risiko yang baik = keuntungan yang konsisten.
Aturan emas: Selalu pakai stop-loss. Selalu.