Kalau kamu sudah mengikuti perkembangan DeFi akhir-akhir ini, pasti sering mendengar istilah “liquidity pools” disebut-sebut seolah-olah itu uang ajaib. Spoiler: sebenarnya tidak. Tapi hampir mendekati. Mari kita uraikan apa yang sebenarnya terjadi saat kamu menyetor token ke dalam pool dan mengapa ada yang bisa mencetak uang sementara yang lain justru kehilangan semuanya.
Dasar-Dasar: Apa Itu Liquidity Pool?
Lupakan order book. Lupakan menunggu pembeli atau penjual muncul. Liquidity pools membalikkan cara kerja—daripada trading melawan orang lain, kamu trading melawan smart contract yang berisi pasangan token (seperti ETH/USDC).
Ini alurnya:
Penyedia Likuiditas (LPs) menyetor nilai yang sama dari dua token (misalnya, 10 ETH + 20.000 USDC)
Mereka mendapatkan LP tokens sebagai bukti kepemilikan
Trader langsung swap token melawan pool
LPs mendapatkan bagian dari setiap biaya transaksi
Algoritma yang menjalankan ini disebut Automated Market Maker (AMM). Rumus paling umum: x * y = k. Intinya, hasil perkalian jumlah kedua token tetap konstan. Harga otomatis menyesuaikan berdasarkan supply dan demand.
Kenapa Ini Bisa Berfungsi
1. Perdagangan Selalu Aktif
Tidak ada lagi “maaf, tidak ada penjual.” Selama ada likuiditas, transaksi tetap bisa berjalan. Harga mungkin bergeser, tapi itu hal biasa.
2. Penghasilan Pasif untuk LPs
Setor tokenmu, dapatkan fee. Di Uniswap saja, pool teratas bervolume jutaan dolar per hari. Fee 0,3% dari volume itu? Lumayan.
3. Tanpa Perantara
Tokenmu tetap di smart contract yang kamu kontrol. Tidak ada exchange yang menyimpan dana kamu.
Masalah Besar: Kerugian Tidak Permanen (Impermanent Loss)
Di sinilah seru. Kalau kamu setor ETH/USDC 1:1 dan ETH naik 50%, pool otomatis melakukan rebalancing—menjual ETH kamu untuk USDC agar rasio tetap seimbang. Hasilnya? Kamu punya ETH lebih sedikit daripada kalau cuma dipegang saja.
Ini disebut impermanent loss, dan ini nyata—bukan cuma teori, uangmu benar-benar hilang. Pada pasangan dengan volatilitas tinggi, LP bisa kehilangan 20-30% atau lebih dibandingkan cuma HODL.
Rumusnya:
Kamu setor 1 ETH + 1000 USDC saat ETH harga $1000
, ETH naik 50% ke $1500
, pool rebalancing jadi sekitar 0,82 ETH + 1225 USDC
Kamu dapat fee, tapi secara total tetap lebih kecil daripada cuma memegang
Siapa yang menang? Pool stablecoin/stablecoin (minimal IL). Pasangan dengan volatilitas tinggi? Meme coin? Di situ IL bisa makan keuntunganmu.
Risiko Lain yang Mengintai
Bug Smart Contract
Kamu percaya kode. Uniswap sudah diaudit habis-habisan, tapi DEX yang lebih kecil? Rugpull dan exploit bisa terjadi setiap minggu. Lakukan riset dulu.
Volatilitas Pasar
Crypto bergerak cepat. Token di pool bisa turun 50% dalam semalam. Fee mungkin tidak cukup menutup kerugiannya.
Slippage & Front-Running
Transaksi besar bisa menyebabkan slippage harga. Bot bisa melakukan front-run transaksi kamu untuk ambil keuntungan yang seharusnya kamu dapatkan.
Mulai dari Mana: Praktikalnya
Mau coba? Begini langkahnya:
Langkah 1: Pilih platform (Uniswap, SushiSwap, PancakeSwap, Curve untuk stablecoin)
Langkah 2: Hubungkan wallet kamu (MetaMask, dll.)
Langkah 3: Pilih pasangan token. Saran: mulai dari pasangan yang sudah mapan (ETH/USDC, USDC/USDT). Risiko IL lebih rendah, likuiditas terbukti.
Langkah 4: Setor nilai yang sama dari kedua token
Langkah 5: Pantau posisi kamu. Perhatikan IL, fee yang didapat, dan keluar kalau sudah tidak masuk akal lagi.
Langkah 6: Klaim reward secara berkala atau biarkan mengkompaun.
Kesimpulan
Liquidity pools bukan skema cepat kaya, tapi bisa jadi penghasilan pasif yang legit kalau kamu:
Mulai dari pasangan stablecoin/stablecoin
Paham matematika impermanent loss
Hanya pakai protokol yang sudah diaudit
Terima volatilitasnya
TVL di pool DeFi sekarang sudah mencapai miliaran dolar. Uang itu mengalir ke mana-mana. Apakah ke kamu atau menjauh dari kamu tergantung bagaimana kamu memilih pasangan dan mengelola risiko secara dewasa.
Mulai dari kecil dulu. Pelajari mekanismenya. Lalu tingkatkan skala.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengenal Lebih Dalam tentang Pool Likuiditas: Bagaimana AMM Benar-benar Berfungsi (dan Mengapa LPs Terus Mengalami Kerugian)
Kalau kamu sudah mengikuti perkembangan DeFi akhir-akhir ini, pasti sering mendengar istilah “liquidity pools” disebut-sebut seolah-olah itu uang ajaib. Spoiler: sebenarnya tidak. Tapi hampir mendekati. Mari kita uraikan apa yang sebenarnya terjadi saat kamu menyetor token ke dalam pool dan mengapa ada yang bisa mencetak uang sementara yang lain justru kehilangan semuanya.
Dasar-Dasar: Apa Itu Liquidity Pool?
Lupakan order book. Lupakan menunggu pembeli atau penjual muncul. Liquidity pools membalikkan cara kerja—daripada trading melawan orang lain, kamu trading melawan smart contract yang berisi pasangan token (seperti ETH/USDC).
Ini alurnya:
Algoritma yang menjalankan ini disebut Automated Market Maker (AMM). Rumus paling umum: x * y = k. Intinya, hasil perkalian jumlah kedua token tetap konstan. Harga otomatis menyesuaikan berdasarkan supply dan demand.
Kenapa Ini Bisa Berfungsi
1. Perdagangan Selalu Aktif Tidak ada lagi “maaf, tidak ada penjual.” Selama ada likuiditas, transaksi tetap bisa berjalan. Harga mungkin bergeser, tapi itu hal biasa.
2. Penghasilan Pasif untuk LPs Setor tokenmu, dapatkan fee. Di Uniswap saja, pool teratas bervolume jutaan dolar per hari. Fee 0,3% dari volume itu? Lumayan.
3. Tanpa Perantara Tokenmu tetap di smart contract yang kamu kontrol. Tidak ada exchange yang menyimpan dana kamu.
Masalah Besar: Kerugian Tidak Permanen (Impermanent Loss)
Di sinilah seru. Kalau kamu setor ETH/USDC 1:1 dan ETH naik 50%, pool otomatis melakukan rebalancing—menjual ETH kamu untuk USDC agar rasio tetap seimbang. Hasilnya? Kamu punya ETH lebih sedikit daripada kalau cuma dipegang saja.
Ini disebut impermanent loss, dan ini nyata—bukan cuma teori, uangmu benar-benar hilang. Pada pasangan dengan volatilitas tinggi, LP bisa kehilangan 20-30% atau lebih dibandingkan cuma HODL.
Rumusnya:
Siapa yang menang? Pool stablecoin/stablecoin (minimal IL). Pasangan dengan volatilitas tinggi? Meme coin? Di situ IL bisa makan keuntunganmu.
Risiko Lain yang Mengintai
Bug Smart Contract Kamu percaya kode. Uniswap sudah diaudit habis-habisan, tapi DEX yang lebih kecil? Rugpull dan exploit bisa terjadi setiap minggu. Lakukan riset dulu.
Volatilitas Pasar Crypto bergerak cepat. Token di pool bisa turun 50% dalam semalam. Fee mungkin tidak cukup menutup kerugiannya.
Slippage & Front-Running Transaksi besar bisa menyebabkan slippage harga. Bot bisa melakukan front-run transaksi kamu untuk ambil keuntungan yang seharusnya kamu dapatkan.
Mulai dari Mana: Praktikalnya
Mau coba? Begini langkahnya:
Langkah 1: Pilih platform (Uniswap, SushiSwap, PancakeSwap, Curve untuk stablecoin)
Langkah 2: Hubungkan wallet kamu (MetaMask, dll.)
Langkah 3: Pilih pasangan token. Saran: mulai dari pasangan yang sudah mapan (ETH/USDC, USDC/USDT). Risiko IL lebih rendah, likuiditas terbukti.
Langkah 4: Setor nilai yang sama dari kedua token
Langkah 5: Pantau posisi kamu. Perhatikan IL, fee yang didapat, dan keluar kalau sudah tidak masuk akal lagi.
Langkah 6: Klaim reward secara berkala atau biarkan mengkompaun.
Kesimpulan
Liquidity pools bukan skema cepat kaya, tapi bisa jadi penghasilan pasif yang legit kalau kamu:
TVL di pool DeFi sekarang sudah mencapai miliaran dolar. Uang itu mengalir ke mana-mana. Apakah ke kamu atau menjauh dari kamu tergantung bagaimana kamu memilih pasangan dan mengelola risiko secara dewasa.
Mulai dari kecil dulu. Pelajari mekanismenya. Lalu tingkatkan skala.