Sidang Mahkamah Agung hari ini memberikan tantangan bagi strategi tarif pemerintah. Ketua Hakim menekan keras pada pertanyaan mendasar: apa yang memberikan hak kepada cabang eksekutif untuk memanfaatkan undang-undang usang dari tahun 1970-an yang telah tidak digunakan selama beberapa dekade?
Poinnya sangat mendalam—tarif pada dasarnya adalah pajak, dan kekuasaan untuk mengenakan pajak selalu dimiliki oleh Kongres. Ini bukan hanya teori hukum; ini tentang siapa yang mengendalikan tuas ekonomi yang menggerakkan pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BridgeJumper
· 12jam yang lalu
Mulai sibuk lagi main-main dengan aturan hukum, ya.
Lihat AsliBalas0
ChainSherlockGirl
· 12jam yang lalu
Di lokasi ledakan kebijakan, menurut imajinasiku, ini kembali seperti sebuah drama istana besar
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 12jam yang lalu
Duduk tenang melihat papan catur besar, jebakan mengurangi dimensi serangan.
Lihat AsliBalas0
FlippedSignal
· 12jam yang lalu
Apakah ini termasuk bermain di batasan?
Lihat AsliBalas0
RektCoaster
· 12jam yang lalu
fr tho mahkamah agung lowkey berdasarkan rn
Lihat AsliBalas0
LiquidatorFlash
· 12jam yang lalu
Koefisien risiko hedging pengawasan pasar jebakan meledak.
Sidang Mahkamah Agung hari ini memberikan tantangan bagi strategi tarif pemerintah. Ketua Hakim menekan keras pada pertanyaan mendasar: apa yang memberikan hak kepada cabang eksekutif untuk memanfaatkan undang-undang usang dari tahun 1970-an yang telah tidak digunakan selama beberapa dekade?
Poinnya sangat mendalam—tarif pada dasarnya adalah pajak, dan kekuasaan untuk mengenakan pajak selalu dimiliki oleh Kongres. Ini bukan hanya teori hukum; ini tentang siapa yang mengendalikan tuas ekonomi yang menggerakkan pasar.