Tanggal 11 Oktober, paus besar yang melakukan bottom fishing ETH belakangan ini menjadi contoh buruk di pasar.

Mari kita lihat seberapa seru aksi si orang ini: memegang posisi selama 34 hari, sempat meraup keuntungan sebesar 6 juta dolar AS di atas kertas, dengan tingkat pengembalian langsung mencapai 300%. Seharusnya saat itu dia sudah bisa ambil keuntungan, kan? Tapi dia malah bertahan, akhirnya bukan cuma mengembalikan semua keuntungan, malah kehilangan 7,8 juta dolar AS. Lebih gila lagi, baru-baru ini dia membuka posisi long ETH lagi, saat ini sedang mengalami kerugian floating sebesar 66 ribu dolar, dengan penurunan 40%. Aksi ini benar-benar bikin merinding.

Sejujurnya, ini cukup menarik. Kalau dana sebesar itu bisa mengalami kerugian, apa artinya? Kondisi pasar saat ini jauh lebih tidak pasti dari yang kita bayangkan. Jangan anggap bahwa dana besar seperti paus akan selalu untung; mereka juga bisa tersandung di tengah volatilitas. Setiap aksi mereka mungkin memicu gelombang follow-up, tapi lihat hasilnya—bahkan mereka sendiri sedang merugi.

Lalu, bagaimana dengan kita para trader kecil?

**Pertama, jangan ikut-ikutan.** Paus bisa rugi jutaan dolar, kita tidak mampu. Melihat orang lain untung lalu iri, itu adalah kesalahan besar.

**Kedua, disiplin lebih penting dari sekadar analisis.** Tetapkan batas cut-loss dan take profit, jangan berharap selalu bisa membeli di harga terendah dan jual di harga tertinggi. Keserakahan sudah dipraktikkan oleh paus dengan uang nyata.

**Terakhir, perhatikan berita, tapi jangan sampai dikendalikan oleh berita tersebut.** Sentimen pasar bisa menipu, data juga bisa menipu, satu-satunya yang tidak menipu adalah sistem pengelolaan risiko kita sendiri.

Kesempatan di dunia crypto memang banyak, tapi di balik setiap kisah kekayaan mendadak, pasti ada banyak akun yang bangkrut. Tetap tenang dan bertahan lama, karena hanya dengan bertahan kita bisa menjadi pemenang di akhir.