Huang Renxun mengatakan bahwa nasihat terpenting dalam hidupnya sebenarnya berasal dari seorang tukang kebun Jepang:

Suatu tahun di musim panas, dia menghabiskan waktu di Jepang. Pada akhir pekan itu, dia bersama teman-temannya mengunjungi Kinkaku-ji di Kyoto. Kinkaku-ji terkenal dengan taman lumut yang sangat indah.

Saat Huang Renxun berkunjung, cuaca musim panas di Kyoto sangat panas dan lembap, tanah mengeluarkan hawa panas yang lengket, udara berat dan tidak bergerak. Seperti wisatawan lain, dia dan teman-temannya berjalan-jalan di taman lumut yang dirawat dengan cermat. Pada saat itu, dia memperhatikan seorang tukang kebun yang sendirian.

Taman lumut di Kinkaku-ji sangat besar, mengumpulkan hampir semua jenis lumut dari seluruh dunia, dan dirawat dengan sangat indah. Huang Renxun memperhatikan tukang kebun yang sendirian itu dengan hati-hati berjongkok di tanah, menggunakan pinset bambu untuk memilih lumut, lalu meletakkannya ke dalam keranjang bambu. Pinsetnya terbuat dari bambu, hanya satu tukang kebun, dan keranjangnya tampak kosong.

Huang Renxun berkata, "Ada satu momen di mana saya berpikir dia sedang memilih lumut imajiner, yang tertumpuk di atas lumut mati imajiner. Jadi saya mendekat dan bertanya kepada tukang kebun itu, 'Apa yang sedang kamu lakukan?'"

Tukang kebun menjawab dalam bahasa Inggris, "Saya sedang memilih lumut mati, saya merawat taman saya." Huang Renxun berkata, "Tapi tamanmu sangat besar." Tukang kebun tua itu tersenyum dan berkata, "Saya sudah merawat taman ini selama 25 tahun, saya punya waktu."

Ketika kamu cukup fokus, kamu punya waktu.