Ahli TMT Goldman Sachs, Bartlett, menyatakan bahwa penurunan mendadak sektor AI disebabkan oleh tiga alasan utama: pertama, pasar semakin meragukan prospek AI, terutama pernyataan OpenAI tentang "jaminan" pendanaan dari pemerintah federal yang memicu kepanikan; kedua, setelah laporan keuangan dari raksasa seperti Meta dan Netflix, harga saham mereka anjlok, sehingga rasio risiko dan imbalan menjadi tidak seimbang; ketiga, kondisi pasar kerja memburuk, dengan 153.000 pemutusan hubungan kerja pada bulan Oktober mencatat rekor tertinggi dalam 20 tahun, pasar khawatir akan masalah penggantian pekerjaan akibat AI.

Saham teknologi AS baru-baru ini mengalami guncangan hebat, sektor AI mengalami penghentian kenaikan yang tiba-tiba.
Terkait hal ini, Peter Bartlett, seorang ahli dari sektor Teknologi, Media, dan Telekomunikasi (TMT) di Goldman Sachs, menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami periode tersulit sejak April, dengan indeks S&P 500 yang turun lebih dari 2% dua kali dalam tiga hari, dan pergerakan pasar semakin mengkhawatirkan.
Bartlett berpendapat bahwa tiga faktor yang menyebabkan peningkatan volatilitas pasar adalah: meningkatnya skeptisisme pasar terhadap prospek AI, asimetri negatif yang ditunjukkan dalam musim laporan keuangan saham teknologi, dan kekhawatiran tentang memburuknya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat. Di antaranya, pernyataan OpenAI tentang "jaminan" pengeluaran infrastruktur AI oleh pemerintah federal sangat memicu gejolak pasar.
Goldman Sachs percaya bahwa, mengingat level posisi saat ini dan beberapa sektor yang telah meningkat terlalu cepat baru-baru ini, asimetri dalam laporan keuangan sedang mendorong investor untuk menilai kembali rasio risiko terhadap imbal hasil sebelum akhir tahun.
Keraguan terhadap AI meningkat, pernyataan pendanaan OpenAI memicu kepanikan pasar
Ahli TMT Goldman Sachs, Bartlett, dalam laporannya menyatakan bahwa semakin banyak investor yang menyebutkan perdagangan AI dalam percakapan.