AMD vs Nvidia: Siapa yang Sebenarnya Menang dalam Perlombaan Komputasi OpenAI?

Baru-baru ini AMD dan OpenAI mengumumkan kerjasama, AMD akan menyediakan 6GW daya komputasi, ini membuat banyak orang merasa AMD akan bangkit kembali. Namun setelah diteliti lebih lanjut, situasinya tidak semudah itu.

Realitas Canggung di Balik Kemakmuran Permukaan

OpenAI menandatangani kontrak dengan tiga perusahaan sekaligus: AMD (6GW), Nvidia (10GW), Broadcom (10GW). Apa artinya ini? OpenAI sedang mengumpulkan kekuatan komputasi secara gila-gilaan, bukan memilih solusi terbaik. Jika chip AMD benar-benar hebat, OpenAI tidak akan membutuhkan lebih banyak kekuatan dari Nvidia dan Broadcom.

Inti dari kolaborasi sebenarnya adalah perangkat lunak. Nvidia menguasai pasar chip AI berkat perangkat lunak CUDA, sementara perangkat lunak ROCm dari AMD selalu menjadi kelemahan. Kali ini OpenAI membantu AMD memperbaiki ROCm—ini yang sebenarnya menjadi sorotan. Jika AMD bisa mengatasi perangkat lunak, ditambah dengan keuntungan biaya chip yang lebih murah, memang ada peluang untuk merebut pasar.

Data dapat berbicara

Pendapatan pusat data AMD hanya tumbuh 14% YoY pada kuartal lalu, dan turun 12% secara kuartalan. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan Nvidia sebesar 56% YoY pada periode yang sama, perbedaannya sangat jelas. Pendapatan pusat data Nvidia bahkan tumbuh 5% secara kuartalan, menunjukkan bahwa permintaan terus mengalir.

Sekarang pertanyaannya adalah: Bisakah AMD mengubah kerjasama dengan OpenAI menjadi pesanan yang nyata? Harga saham sudah naik (PE mencapai 41 kali proyeksi laba 2026), ekspektasi sudah sangat tinggi.

Ujian pada 4 November

Laporan keuangan Q3 AMD akan dirilis bulan ini. Hal yang harus diperhatikan investor bukanlah penjualan di masa lalu, tetapi ekspektasi manajemen terhadap permintaan di masa depan. Jika hanya mengulangi pertumbuhan datar dari kuartal sebelumnya, valuasi yang tinggi bisa langsung tertekan. Sebaliknya, jika mengungkapkan kontrak pesanan besar, harga saham memiliki kesempatan untuk terus meningkat.

Masalah saat ini: Apakah ada cukup alasan untuk masuk sekarang? Atau tunggu hingga laporan keuangan jelas?