Jika kamu pernah menjelajahi Twitter kripto, kamu mungkin sudah melihat grafik Bitcoin gradasi pelangi itu—ya, yang terlihat seperti ada pelangi yang dilempar ke grafik harga. Itulah Bitcoin Rainbow Chart, dan meskipun tampilannya estetik, ini sebenarnya alat yang sah untuk memahami siklus jangka panjang BTC.
Apa Sih Itu?
Anggap saja ini seperti peta panas untuk “suasana hati” Bitcoin. Grafik ini menampilkan harga BTC pada skala logaritmik dan membalutnya dengan pita warna—setiap warna menandakan sentimen pasar yang berbeda.
Spektrum warna dimulai dari biru tua (“buy the dip, serius”) lalu hijau, kuning, oranye, hingga merah darah (“semua orang FOMO, keluar sekarang”). Dibuat pada tahun 2014 oleh pengguna Reddit “azop,” dan mendapat pembaruan besar pada 2019 ketika Rohmeo memperbaiki perhitungannya. Sekarang kamu bisa menemukannya di BlockchainCenter dan TradingView.
Cara Membaca
Warna dingin = Undervalued (di bawah nilai):
Biru tua hingga hijau muda: Bitcoin diperdagangkan di bawah tren historis. Berdasarkan sejarah, area ini jadi zona akumulasi.
Warna hangat = Overheated (terlalu panas):
Kuning-oranye-merah: Harga naik di atas tren. Wilayah FOMO. Waktunya pikirkan ambil untung, bukan masuk posisi.
Kehebatannya? Grafik ini menyaring noise. Dengan regresi logaritmik, chart ini menghaluskan volatilitas harian dan menunjukkan pola jangka panjang yang sebenarnya, bukan teralihkan setiap pergerakan 5%.
Aplikasi di Dunia Nyata
Cek posisi harga pada pita warna saat ini
Bandingkan dengan siklus sebelumnya (halving ke halving)
Gabungkan dengan data RSI, MACD, atau volume untuk konfirmasi
Gunakan untuk perencanaan, bukan untuk memprediksi harga pasti
Tips pro: Chart ini sering menunjukkan BTC berada di pita bawah saat event halving. Kenapa? Shock suplai dari pengurangan reward mining secara historis memicu tekanan beli di siklus berikutnya. Tidak dijamin, tapi konsisten secara historis.
Kekurangannya
Alat ini berguna, tapi jangan anggap mutlak:
Bersifat retrospektif. Pola historis ≠ hasil di masa depan. Kejadian black swan (regulasi anjlok, guncangan makro) bisa saja menembus semua pita.
Subjektivitas muncul. Di mana tepatnya “murah” berakhir dan “fair value” dimulai? Model berbeda bisa punya batas yang berbeda.
Tidak berguna untuk trading harian. Ini alat siklus 4 tahun, bukan 4 jam.
Pasar terus berkembang. Seiring Bitcoin semakin matang, pola lama mungkin tidak berlaku. Chart perlu kalibrasi ulang.
Intinya
Rainbow Chart itu seperti peta iklim, bukan ramalan cuaca. Ia memberi tahu pola musiman, tapi tidak bisa memprediksi badai besok. Gunakan bersama indikator lain—anggap ini sebagai penentu konteks, bukan alat penerawang masa depan.
Paling cocok untuk investor jangka panjang yang bertanya, “Apakah BTC sedang murah sekarang?” Bukan untuk trader yang bertanya, “Ke mana pergerakan 1% selanjutnya?”
Ingat: Tidak ada alat tunggal yang selalu benar. Rainbow Chart paling efektif jika dipadukan dengan analisis fundamental, metrik on-chain, dan manajemen risiko yang bijaksana.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bitcoin Rainbow Chart: Peta Berwarna untuk Psikologi Pasar Kripto
Jika kamu pernah menjelajahi Twitter kripto, kamu mungkin sudah melihat grafik Bitcoin gradasi pelangi itu—ya, yang terlihat seperti ada pelangi yang dilempar ke grafik harga. Itulah Bitcoin Rainbow Chart, dan meskipun tampilannya estetik, ini sebenarnya alat yang sah untuk memahami siklus jangka panjang BTC.
Apa Sih Itu?
Anggap saja ini seperti peta panas untuk “suasana hati” Bitcoin. Grafik ini menampilkan harga BTC pada skala logaritmik dan membalutnya dengan pita warna—setiap warna menandakan sentimen pasar yang berbeda.
Spektrum warna dimulai dari biru tua (“buy the dip, serius”) lalu hijau, kuning, oranye, hingga merah darah (“semua orang FOMO, keluar sekarang”). Dibuat pada tahun 2014 oleh pengguna Reddit “azop,” dan mendapat pembaruan besar pada 2019 ketika Rohmeo memperbaiki perhitungannya. Sekarang kamu bisa menemukannya di BlockchainCenter dan TradingView.
Cara Membaca
Warna dingin = Undervalued (di bawah nilai):
Warna hangat = Overheated (terlalu panas):
Kehebatannya? Grafik ini menyaring noise. Dengan regresi logaritmik, chart ini menghaluskan volatilitas harian dan menunjukkan pola jangka panjang yang sebenarnya, bukan teralihkan setiap pergerakan 5%.
Aplikasi di Dunia Nyata
Tips pro: Chart ini sering menunjukkan BTC berada di pita bawah saat event halving. Kenapa? Shock suplai dari pengurangan reward mining secara historis memicu tekanan beli di siklus berikutnya. Tidak dijamin, tapi konsisten secara historis.
Kekurangannya
Alat ini berguna, tapi jangan anggap mutlak:
Intinya
Rainbow Chart itu seperti peta iklim, bukan ramalan cuaca. Ia memberi tahu pola musiman, tapi tidak bisa memprediksi badai besok. Gunakan bersama indikator lain—anggap ini sebagai penentu konteks, bukan alat penerawang masa depan.
Paling cocok untuk investor jangka panjang yang bertanya, “Apakah BTC sedang murah sekarang?” Bukan untuk trader yang bertanya, “Ke mana pergerakan 1% selanjutnya?”
Ingat: Tidak ada alat tunggal yang selalu benar. Rainbow Chart paling efektif jika dipadukan dengan analisis fundamental, metrik on-chain, dan manajemen risiko yang bijaksana.