最近 pasar memiliki irama yang cukup menarik——emas melambung tinggi, sementara Bitcoin justru kehilangan kendali.
Harga emas spot sudah menembus USD 4500 per ons sejak lama, tahun ini naik lebih dari 70%, memecahkan rekor tahunan terbaik sejak 1979. Sebaliknya, BTC dari puncaknya di USD 126.000 pada Oktober tahun lalu telah turun kembali, saat ini berkisar di sekitar USD 88.000, dengan penurunan hampir 30%. Perbandingan "naik-turun" ini sepertinya mengulangi skenario lama tahun 2020.
Mengenai tren emas ini, sudah terlihat sejak Juli tahun ini. Pada 21 Juli, harga emas spot menembus USD 3400 per ons, kemudian memasuki Agustus, Ketua Federal Reserve Powell mengeluarkan sinyal pemotongan suku bunga, langsung memberi dorongan pada emas. Kepala strategi emas dari State Street Global Advisors, Akash Doshi, menyebut ini sebagai "badai sempurna emas"—dukungan kebijakan, ekspektasi pasar, dan masuknya pembeli, semuanya lengkap.
Yang lebih menarik lagi adalah langkah dari bank sentral. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa pada 2024, pembelian bersih emas oleh bank sentral global mencapai 1045 ton, mewakili 21% dari total produksi emas global tahun itu. Ini bukan angka kecil, mencerminkan bahwa di tengah ketidakpastian yang meningkat, bank sentral di berbagai negara semakin menaruh perhatian pada sifat safe haven emas.
Sepertinya, irama perputaran aset memang sedang berubah. Emas memimpin, aset kripto menyesuaikan, berapa lama pola ini akan bertahan masih harus terus diamati.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
最近 pasar memiliki irama yang cukup menarik——emas melambung tinggi, sementara Bitcoin justru kehilangan kendali.
Harga emas spot sudah menembus USD 4500 per ons sejak lama, tahun ini naik lebih dari 70%, memecahkan rekor tahunan terbaik sejak 1979. Sebaliknya, BTC dari puncaknya di USD 126.000 pada Oktober tahun lalu telah turun kembali, saat ini berkisar di sekitar USD 88.000, dengan penurunan hampir 30%. Perbandingan "naik-turun" ini sepertinya mengulangi skenario lama tahun 2020.
Mengenai tren emas ini, sudah terlihat sejak Juli tahun ini. Pada 21 Juli, harga emas spot menembus USD 3400 per ons, kemudian memasuki Agustus, Ketua Federal Reserve Powell mengeluarkan sinyal pemotongan suku bunga, langsung memberi dorongan pada emas. Kepala strategi emas dari State Street Global Advisors, Akash Doshi, menyebut ini sebagai "badai sempurna emas"—dukungan kebijakan, ekspektasi pasar, dan masuknya pembeli, semuanya lengkap.
Yang lebih menarik lagi adalah langkah dari bank sentral. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa pada 2024, pembelian bersih emas oleh bank sentral global mencapai 1045 ton, mewakili 21% dari total produksi emas global tahun itu. Ini bukan angka kecil, mencerminkan bahwa di tengah ketidakpastian yang meningkat, bank sentral di berbagai negara semakin menaruh perhatian pada sifat safe haven emas.
Sepertinya, irama perputaran aset memang sedang berubah. Emas memimpin, aset kripto menyesuaikan, berapa lama pola ini akan bertahan masih harus terus diamati.