Ada fenomena yang cukup menarik untuk dipikirkan—Sepanjang sepuluh hari terakhir, Federal Reserve langsung menumpahkan likuiditas sebesar 380 miliar dolar ke pasar, dengan harapan bahwa "pelonggaran" ini bisa memberi sinyal positif bagi pasar kripto. Namun saat membuka grafik pasar, BTC bahkan belum mampu bertahan di atas batas 90.000, seolah-olah dana sebesar itu menghilang begitu saja. Ini membuat orang bertanya-tanya: apakah ini jebakan dari institusi besar yang menunggu investor ritel masuk dan mengambil posisi? Atau pasar sedang berusaha bertahan hidup dengan susah payah?

Mari kita hitung dulu. Dalam sepuluh hari ini, ETF spot BTC mengalami aliran masuk bersih selama empat hari, dan hari-hari lainnya jumlah keluar paling banyak sekitar 5 miliar dolar per hari; bahkan jika seluruh aliran keluar dari produk terkait ETH dan SOL dihitung, total kekurangan likuiditas tidak lebih dari 100 miliar dolar. Apa artinya ini? 380 miliar dikurangi 100 miliar, sisa 280 miliar seharusnya masuk ke pasar.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jika ada likuiditas sebesar ini, BTC bisa langsung mencapai rekor tertinggi—karena di dunia koin, yang paling tidak kekurangan adalah dana yang mengendus-endus uang. Tapi kondisi saat ini adalah dana seperti jatuh ke lubang hitam, BTC sejak penurunan pada 21 November lalu bergerak sideways di sini, bahkan tidak mampu menembus ke atas, apalagi mendapatkan rebound yang layak.

Ada yang berkata, "Apakah penjualan terlalu agresif?" Tapi jika memang begitu, BTC pasti sudah menembus batas kisaran dan tidak akan terjebak dalam kondisi seperti ini. Kebingungan pasar terletak di sini—secara kasat mata tampaknya dana tidak efektif, tetapi logika di baliknya mungkin jauh lebih kompleks.