Dalam satu tahun terakhir, industri investasi Thailand telah menyaksikan popularitas dari salah satu instrumen investasi yang disebut DW singkatan dari Derivative Warrant menjadi instrumen yang sangat diminati oleh para trader dan investor. Saat ini, total nilai transaksi DW mencapai lebih dari beberapa miliar baht, setara dengan volume perdagangan lima saham teratas di pasar.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang instrumen ini mulai dari dasar, cara trading, hingga peluang dan risiko yang harus dihadapi.
Latar Belakang dan Dasar DW
DW sesuai nama lengkapnya apa
Derivative Warrant (DW) adalah instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset acuan sesuai dengan harga dan tingkat penggunaan hak yang ditentukan oleh penerbit instrumen tersebut.
Cara mendapatkan keuntungan secara tradisional adalah membeli DW lalu menahannya sampai tanggal kedaluwarsa, tetapi metode ini kurang diminati karena harus menanggung nilai penurunan waktu setiap hari. Sebagian besar trader beralih ke strategi spekulasi dengan trading jangka pendek, hanya dalam satu hari (Day Trading).
Alasan DW cocok untuk strategi ini adalah karena:
Harga DW berubah secara langsung mengikuti harga aset acuan
Menggunakan leverage untuk memperbesar keuntungan
Mudah diperdagangkan di papan saham
Dari semua faktor ini, investor dapat melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham yang kecil dengan modal relatif kecil tetapi mengharapkan keuntungan besar.
Jenis DW yang perlu diketahui
DW memiliki dua jenis utama tergantung pada karakteristik penggunaan hak:
Call DW - instrumen yang harga perubahannya searah dengan harga aset acuan. Ketika saham induk naik, harga Call DW juga akan naik, sehingga cocok untuk pasar bullish.
Put DW - instrumen yang harga perubahannya berlawanan dengan harga aset acuan. Ketika saham induk naik, harga Put DW akan turun, dan sebaliknya. Cocok untuk pasar bearish.
Selain itu, DW juga dapat dibagi berdasarkan aset acuan:
DW berbasis saham Thailand - terbatas pada grup SET50 atau SET100
DW berbasis indeks Thailand - umumnya mengacu pada SET50
DW berbasis indeks luar negeri - seperti indeks Dow Jones (DJI) atau indeks Hang Seng (HSI)
Cara membaca kode DW
Kode DW bisa terlihat rumit, misalnya SET5001C0921A atau PTTE28P1221B, tetapi dapat dipisahkan sesuai pola berikut:
UUUU – II – C/P – YYMM – S
UUUU = kode aset acuan (SET50, PTTE, AOT dan lain-lain)
II = nomor penerbit instrumen (01 adalah Bualuang, 13 adalah KGI, 28 adalah Macquarie)
C/P = jenis (C = Call, P = Put)
YYMM = tahun dan bulan kedaluwarsa
S = seri (Series) dari instrumen
Contoh: SET5001C0921A berarti: DW berbasis SET50 diterbitkan oleh Bualuang, tipe Call, kedaluwarsa September 2021, seri A.
Faktor yang Mempengaruhi Harga DW
Perhitungan dan Nilai DW
Rumus dasar adalah:
Harga DW = Nilai intrinsik + Nilai waktu
Nilai intrinsik:
Call DW: (Harga aset acuan – Harga strike) × Tingkat penggunaan hak
Put DW: (Harga strike – Harga aset acuan) × Tingkat penggunaan hak
Nilai waktu: selisih antara harga DW di pasar dan nilai intrinsik. Waktu tersisa mempengaruhi nilai ini — semakin lama sisa waktu, semakin tinggi nilai waktu, dan mendekati tanggal kedaluwarsa, harga DW akan menurun.
Contoh: PTT01C0921A dengan harga 0.65 Baht, harga strike 27 Baht, rasio 10:1, harga saham saat ini 31.5 Baht
Nilai intrinsik = (31.5 – 27) × 0.1 = 0.45 Baht
Nilai waktu = 0.65 – 0.45 = 0.20 Baht
Faktor utama yang mempengaruhi harga DW
Harga aset acuan - faktor terpenting, harga DW langsung mengikuti harga saham induk. Call DW naik seiring kenaikan saham induk, Put DW turun.
Sisa waktu - semakin lama waktu tersisa, harga Call dan Put DW cenderung lebih tinggi. DW dengan waktu tersisa banyak memiliki harga lebih tinggi.
Volatilitas - semakin tinggi volatilitas harga, harga DW baik Call maupun Put akan meningkat.
Cara memilih DW secara cerdas
Leverage efektif (Effective Gearing)
Nilai ini menunjukkan berapa persen perubahan harga DW jika harga aset acuan berubah 1%. Misalnya, Effective Gearing 7 kali berarti perubahan 1% pada saham induk akan menyebabkan kenaikan 7% pada Call DW atau penurunan 7% pada Put DW.
Pemilihan DW harus mempertimbangkan leverage sesuai risiko yang dapat diterima trader.
Nilai penurunan waktu (Time Decay)
Harga DW akan menurun seiring waktu, meskipun harga aset acuan tidak berubah. Oleh karena itu, untuk trading DW, disarankan memilih instrumen dengan nilai penurunan waktu yang kecil, dan untuk DW yang mendekati kedaluwarsa, sebaiknya melakukan trading jangka pendek.
Volatilitas implisit (Implied Volatility)
Indikator ini menunjukkan DW mana yang harganya lebih murah dibandingkan aset acuan yang sama. Sebaiknya pilih DW dengan Implied Volatility yang lebih rendah.
Likuiditas (Liquidity)
Volume transaksi membantu harga DW mengikuti harga aset acuan secara akurat. DW dengan likuiditas tinggi memudahkan transaksi dan harga tidak menyimpang dari nilai sebenarnya.
Periksa harga buyback dari penyedia likuiditas
Seringkali harga DW di papan bisa menyimpang dari nilai intrinsiknya, mungkin karena volume yang terlalu kecil atau kesalahan sistem. Periksa data ini sebelum trading.
Peluang dan risiko trading DW
Keunggulan instrumen DW
Modal awal kecil - minimal 100 unit, harga mulai dari sen hingga Baht, sehingga investor ritel dapat mengaksesnya.
Memiliki leverage - dapat meningkatkan keuntungan berkali-kali, mulai dari beberapa kali hingga 20-30 kali lipat.
Dapat menghasilkan keuntungan di pasar bullish maupun bearish - Call DW untuk pasar naik, Put DW untuk pasar turun.
Kerugian terbatas - kerugian terbatas pada modal yang digunakan untuk membeli DW.
Fleksibel digunakan - selain untuk spekulasi jangka pendek, juga dapat digunakan sebagai alat lindung nilai (Hedging) portofolio investasi.
Risiko yang harus diperhatikan
Volatilitas harga cepat - karena leverage, harga DW berubah lebih cepat daripada saham induk. Ini adalah pedang bermata dua — bisa menghasilkan keuntungan besar, tetapi juga kerugian besar.
Nilai penurunan waktu - memegang DW dalam waktu lama akan menanggung nilai penurunan waktu setiap hari.
Batas usia - saat DW kedaluwarsa, jika harga di bawah harga strike, modal seluruhnya bisa hilang.
Risiko likuiditas - dalam kondisi pasar tidak normal, penyedia likuiditas mungkin tidak mampu menyesuaikan harga secara tepat. Harga jual beli bisa menyimpang dari nilai sebenarnya.
Istilah penting yang harus diketahui trader DW
Underlying - aset acuan, lihat 4 karakter pertama kode
Strike Price - harga strike
Conversion Ratio - tingkat penggunaan hak
Days to Last Trading - hari tersisa untuk trading
Sensitivity - sensitivitas DW terhadap perubahan harga
Time Decay - nilai penurunan waktu per hari
ATM (At-the-Money) - harga aset acuan sama dengan harga strike
ITM (In-the-Money) - Call DW: harga aset > harga strike, atau Put DW: harga aset < harga strike
OTM (Out-of-the-Money) - Call DW: harga aset < harga strike, atau Put DW: harga aset > harga strike
Implied Volatility - volatilitas implisit DW
Delta - perubahan harga DW terhadap perubahan harga saham induk
Historical Volatility - volatilitas historis saham induk untuk memperkirakan masa depan
Pertanyaan umum
Apa bedanya DW, Warrant, dan Option?
Ketiganya adalah instrumen yang memberi hak, tetapi berbeda:
Warrant - diterbitkan oleh perusahaan, harga = saham induk – harga strike × tingkat penggunaan hak, tanpa leverage, diperdagangkan di SET
Option - disepakati di pasar, penjual menerima premi, pembeli mendapatkan selisih harga, diperdagangkan di TFEX
DW - diterbitkan oleh broker, memiliki leverage, cocok untuk spekulasi jangka pendek, diperdagangkan di papan SET
Apakah hari terakhir trading berbeda dengan tanggal kedaluwarsa?
Ya, berbeda — hari terakhir trading adalah hari terakhir bisa melakukan transaksi, sedangkan tanggal kedaluwarsa adalah hari otomatisnya hak, di mana pemegang akan menerima selisih uang tunai jika berlaku, dan bisa mendapatkan keuntungan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
DW adalah apa? Memahami instrumen derivatif yang populer di kalangan trader
Dalam satu tahun terakhir, industri investasi Thailand telah menyaksikan popularitas dari salah satu instrumen investasi yang disebut DW singkatan dari Derivative Warrant menjadi instrumen yang sangat diminati oleh para trader dan investor. Saat ini, total nilai transaksi DW mencapai lebih dari beberapa miliar baht, setara dengan volume perdagangan lima saham teratas di pasar.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang instrumen ini mulai dari dasar, cara trading, hingga peluang dan risiko yang harus dihadapi.
Latar Belakang dan Dasar DW
DW sesuai nama lengkapnya apa
Derivative Warrant (DW) adalah instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset acuan sesuai dengan harga dan tingkat penggunaan hak yang ditentukan oleh penerbit instrumen tersebut.
Cara mendapatkan keuntungan secara tradisional adalah membeli DW lalu menahannya sampai tanggal kedaluwarsa, tetapi metode ini kurang diminati karena harus menanggung nilai penurunan waktu setiap hari. Sebagian besar trader beralih ke strategi spekulasi dengan trading jangka pendek, hanya dalam satu hari (Day Trading).
Alasan DW cocok untuk strategi ini adalah karena:
Dari semua faktor ini, investor dapat melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham yang kecil dengan modal relatif kecil tetapi mengharapkan keuntungan besar.
Jenis DW yang perlu diketahui
DW memiliki dua jenis utama tergantung pada karakteristik penggunaan hak:
Call DW - instrumen yang harga perubahannya searah dengan harga aset acuan. Ketika saham induk naik, harga Call DW juga akan naik, sehingga cocok untuk pasar bullish.
Put DW - instrumen yang harga perubahannya berlawanan dengan harga aset acuan. Ketika saham induk naik, harga Put DW akan turun, dan sebaliknya. Cocok untuk pasar bearish.
Selain itu, DW juga dapat dibagi berdasarkan aset acuan:
Cara membaca kode DW
Kode DW bisa terlihat rumit, misalnya SET5001C0921A atau PTTE28P1221B, tetapi dapat dipisahkan sesuai pola berikut:
UUUU – II – C/P – YYMM – S
Contoh: SET5001C0921A berarti: DW berbasis SET50 diterbitkan oleh Bualuang, tipe Call, kedaluwarsa September 2021, seri A.
Faktor yang Mempengaruhi Harga DW
Perhitungan dan Nilai DW
Rumus dasar adalah:
Harga DW = Nilai intrinsik + Nilai waktu
Nilai intrinsik:
Nilai waktu: selisih antara harga DW di pasar dan nilai intrinsik. Waktu tersisa mempengaruhi nilai ini — semakin lama sisa waktu, semakin tinggi nilai waktu, dan mendekati tanggal kedaluwarsa, harga DW akan menurun.
Contoh: PTT01C0921A dengan harga 0.65 Baht, harga strike 27 Baht, rasio 10:1, harga saham saat ini 31.5 Baht
Faktor utama yang mempengaruhi harga DW
Harga aset acuan - faktor terpenting, harga DW langsung mengikuti harga saham induk. Call DW naik seiring kenaikan saham induk, Put DW turun.
Sisa waktu - semakin lama waktu tersisa, harga Call dan Put DW cenderung lebih tinggi. DW dengan waktu tersisa banyak memiliki harga lebih tinggi.
Volatilitas - semakin tinggi volatilitas harga, harga DW baik Call maupun Put akan meningkat.
Cara memilih DW secara cerdas
Leverage efektif (Effective Gearing)
Nilai ini menunjukkan berapa persen perubahan harga DW jika harga aset acuan berubah 1%. Misalnya, Effective Gearing 7 kali berarti perubahan 1% pada saham induk akan menyebabkan kenaikan 7% pada Call DW atau penurunan 7% pada Put DW.
Pemilihan DW harus mempertimbangkan leverage sesuai risiko yang dapat diterima trader.
Nilai penurunan waktu (Time Decay)
Harga DW akan menurun seiring waktu, meskipun harga aset acuan tidak berubah. Oleh karena itu, untuk trading DW, disarankan memilih instrumen dengan nilai penurunan waktu yang kecil, dan untuk DW yang mendekati kedaluwarsa, sebaiknya melakukan trading jangka pendek.
Volatilitas implisit (Implied Volatility)
Indikator ini menunjukkan DW mana yang harganya lebih murah dibandingkan aset acuan yang sama. Sebaiknya pilih DW dengan Implied Volatility yang lebih rendah.
Likuiditas (Liquidity)
Volume transaksi membantu harga DW mengikuti harga aset acuan secara akurat. DW dengan likuiditas tinggi memudahkan transaksi dan harga tidak menyimpang dari nilai sebenarnya.
Periksa harga buyback dari penyedia likuiditas
Seringkali harga DW di papan bisa menyimpang dari nilai intrinsiknya, mungkin karena volume yang terlalu kecil atau kesalahan sistem. Periksa data ini sebelum trading.
Peluang dan risiko trading DW
Keunggulan instrumen DW
Modal awal kecil - minimal 100 unit, harga mulai dari sen hingga Baht, sehingga investor ritel dapat mengaksesnya.
Memiliki leverage - dapat meningkatkan keuntungan berkali-kali, mulai dari beberapa kali hingga 20-30 kali lipat.
Dapat menghasilkan keuntungan di pasar bullish maupun bearish - Call DW untuk pasar naik, Put DW untuk pasar turun.
Kerugian terbatas - kerugian terbatas pada modal yang digunakan untuk membeli DW.
Fleksibel digunakan - selain untuk spekulasi jangka pendek, juga dapat digunakan sebagai alat lindung nilai (Hedging) portofolio investasi.
Risiko yang harus diperhatikan
Volatilitas harga cepat - karena leverage, harga DW berubah lebih cepat daripada saham induk. Ini adalah pedang bermata dua — bisa menghasilkan keuntungan besar, tetapi juga kerugian besar.
Nilai penurunan waktu - memegang DW dalam waktu lama akan menanggung nilai penurunan waktu setiap hari.
Batas usia - saat DW kedaluwarsa, jika harga di bawah harga strike, modal seluruhnya bisa hilang.
Risiko likuiditas - dalam kondisi pasar tidak normal, penyedia likuiditas mungkin tidak mampu menyesuaikan harga secara tepat. Harga jual beli bisa menyimpang dari nilai sebenarnya.
Istilah penting yang harus diketahui trader DW
Pertanyaan umum
Apa bedanya DW, Warrant, dan Option?
Ketiganya adalah instrumen yang memberi hak, tetapi berbeda:
Apakah hari terakhir trading berbeda dengan tanggal kedaluwarsa?
Ya, berbeda — hari terakhir trading adalah hari terakhir bisa melakukan transaksi, sedangkan tanggal kedaluwarsa adalah hari otomatisnya hak, di mana pemegang akan menerima selisih uang tunai jika berlaku, dan bisa mendapatkan keuntungan.