## Tersangkut di Doi adalah apa dan mengapa investor tidak bisa menghindarinya
**Tersangkut di Doi** adalah kondisi di mana investor membeli aset ( saham, kripto, dana, dll ) dengan harapan harga akan naik. Tetapi sebaliknya, harga justru turun drastis. Ketika melihat angka merah, alih-alih menerima kerugian dengan menjual, mereka memilih untuk mempertahankan saham dengan harapan suatu saat harga akan kembali. Hasilnya, harga semakin turun dan biaya investasi per unit semakin menunjukkan bahwa cara pikir tersebut salah.
Kondisi ini sering terjadi karena **kebijaksanaan mayoritas investor lebih percaya pada emosi pasar daripada data yang sebenarnya**. Ditambah lagi, mereka memutuskan membeli saham berdasarkan berbagai alasan yang tidak memiliki dasar yang kuat.
## Mengapa orang tersangkut di Doi, ada 4 kasus nyata
**Kasus pertama: kenaikan harga tanpa alasan** Sebuah saham diperdagangkan di 5 Baht selama beberapa bulan dengan volume perdagangan rendah, lalu "rumah" terjadi, harga melonjak dari 5 → 6 → 10 Baht dalam waktu singkat. Suasana pasar sangat panas. Semua orang terbakar semangat, berpikir "Harus sampai 15 Baht pasti" dan memutuskan masuk di 10 Baht, membeli 1.000 saham dengan total 10.000 Baht. Kemudian keesokan harinya, harga turun lagi, menjadi 3 Baht, mengalami kerugian 7.000 Baht. Sekarang mereka "tersangkut di Doi" sesuai kriteria.
**Kasus kedua: berita "rahasia" tanpa dasar** Teman memberi tahu atau melihat posting bahwa "Investor besar akan masuk ke perusahaan XYZ". Dia buru-buru membeli tanpa memeriksa kebenarannya. Apakah benar? Penyebabnya adalah pemegang saham lama ingin menjual saham, lalu menciptakan viral, sehingga banyak investor ikut membeli. Ketika harga naik, pemilik utama menjual, berita memudar, volume jual menurun, harga jatuh, dan investor baru akhirnya tersangkut di Doi.
**Kasus ketiga: saham bagus tapi membeli saat harga mahal** Belajar tentang saham MOE yang bisnisnya bagus, tumbuh, dan P/E-nya cukup wajar. Dengan hati penuh, membeli dalam jumlah besar. Setelah itu, manajemen mengumumkan "pertumbuhan melambat" atau hasil keuangan menurun. Investor memilih bertahan karena "saham bagus, pasti naik." Akibatnya, tersangkut di Doi seperti dana.
**Kasus keempat: kesalahan waktu** Harga per unit saham 100 Baht. Kamu masuk di 90 Baht, menghitung P/E yang bagus, lalu masuk. Tiba-tiba ada berita buruk, harga turun ke 50 Baht. Kamu tahan, berharap naik kembali, tetapi tidak naik karena kondisi fundamental perusahaan telah berubah.
## 4 cara keluar dari Doi dan mencegahnya sejak awal
**Poin 1: Stop Loss adalah ilmu "menyerah demi hidup"**
Investor yang berpengalaman harus menetapkan titik Stop Loss sejak awal investasi. Contohnya, membeli saham UAA di 20 Baht, menetapkan Stop Loss 5% = 1 Baht, artinya jika harga turun ke 19 Baht, harus langsung jual. Jangan biarkan hati melemah. Siapa yang mengikuti prinsip ini tidak akan tersangkut di Doi parah karena kerugiannya hanya 5%, bukan 70% seperti jika menunggu terlalu lama.
Persentase yang diterima tergantung kemampuan risiko. Investor yang berpikir panjang mungkin menetapkan 3%, sedangkan trader harian bisa 7-10%. Yang penting adalah **harus ditetapkan sebelum masuk dan benar-benar dilaksanakan**.
**Poin 2: Tentukan titik jual "jalan" bukan menunggu hari tertentu**
Untuk investor jangka pendek, harus berkomitmen bahwa "kalau naik sedikit saja langsung jual." Contohnya, membeli saham DEF di 5 Baht, 5.000 saham, dan menjual saat mencapai 5,2 Baht. (Naik 0,2 Baht), sudah mendapatkan keuntungan 1.000 Baht. Mungkin terlihat kecil, tetapi ini adalah metode scalping, yang juga disebut "main ronde." Mendapatkan 1-2% keuntungan per ronde, dan jika dilakukan berulang, akan terkumpul. Keuntungannya adalah kamu tidak pernah tersangkut di Doi karena sudah keluar saat profit.
**Poin 3: Pelajari, pelajari, pelajari sebelum membeli**
Investasi bukan judi. Sebelum membeli saham, tanyakan pada diri sendiri: - Bisnis ini apa - Apakah benar-benar menguntungkan - Apakah bisa tumbuh - Apakah harga saham saat ini wajar
Jika ada manajemen bermasalah atau skandal, hindari dulu. **Jangan beli mengikuti tren** karena membeli mengikuti tren sama dengan membiarkan orang lain menyalakan kebodohanmu.
**Poin 4: "Chopping" (mengakumulasi) adalah alat yang bisa digunakan jika benar**
Misalnya kamu membeli 1.000 saham di 1 Baht = 1.000 Baht. Harga turun ke 0,5 Baht. Kamu pelajari lagi dan yakin saham ini bagus, lalu beli lagi 2.000 saham di 0,5 Baht = 1.000 Baht. Sekarang kamu punya 3.000 saham dengan total biaya 2.000 Baht, rata-rata biaya per saham = 2.000 ÷ 3.000 = 0,67 Baht. Jika harga naik di atas 0,67 Baht, kamu sudah untung.
**Tapi ingat**, "chopping" harus didasarkan pada fondasi yang kuat. Jangan chopping karena "belum rela" atau "pikir pasti naik." Chopping tanpa dasar justru meningkatkan kerugianmu.
## Kesimpulan, tersangkut di Doi bukanlah hal yang kebetulan, melainkan pilihan
Orang yang tersangkut biasanya akan terus membeli saham dengan anggapan "dulu pernah tersangkut, tapi selamat." Akibatnya, tersangkut lagi dan lagi.
Padahal, **menangani Doi bisa dicegah 100%** dengan menerapkan prinsip Stop Loss, mempelajari dasar fundamental, dan menerima kerugian kecil jika perlu. Menunggu harga "melambung tinggi" hanyalah harapan buruk. Membeli saat harga sudah tinggi adalah penyebab utama tersangkut di Doi.
Baik pemula maupun yang sudah mahir, perbedaannya terletak pada "pemula belajar dari kesalahan," sedangkan "yang mahir" belajar dari kesalahan orang lain.
Jika saat ini kamu masih mengatakan "tersangkut di Doi," gunakanlah Stop Loss, ambil momentum, dan **menyerah demi hidup** adalah hal yang penting.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Tersangkut di Doi adalah apa dan mengapa investor tidak bisa menghindarinya
**Tersangkut di Doi** adalah kondisi di mana investor membeli aset ( saham, kripto, dana, dll ) dengan harapan harga akan naik. Tetapi sebaliknya, harga justru turun drastis. Ketika melihat angka merah, alih-alih menerima kerugian dengan menjual, mereka memilih untuk mempertahankan saham dengan harapan suatu saat harga akan kembali. Hasilnya, harga semakin turun dan biaya investasi per unit semakin menunjukkan bahwa cara pikir tersebut salah.
Kondisi ini sering terjadi karena **kebijaksanaan mayoritas investor lebih percaya pada emosi pasar daripada data yang sebenarnya**. Ditambah lagi, mereka memutuskan membeli saham berdasarkan berbagai alasan yang tidak memiliki dasar yang kuat.
## Mengapa orang tersangkut di Doi, ada 4 kasus nyata
**Kasus pertama: kenaikan harga tanpa alasan**
Sebuah saham diperdagangkan di 5 Baht selama beberapa bulan dengan volume perdagangan rendah, lalu "rumah" terjadi, harga melonjak dari 5 → 6 → 10 Baht dalam waktu singkat. Suasana pasar sangat panas. Semua orang terbakar semangat, berpikir "Harus sampai 15 Baht pasti" dan memutuskan masuk di 10 Baht, membeli 1.000 saham dengan total 10.000 Baht. Kemudian keesokan harinya, harga turun lagi, menjadi 3 Baht, mengalami kerugian 7.000 Baht. Sekarang mereka "tersangkut di Doi" sesuai kriteria.
**Kasus kedua: berita "rahasia" tanpa dasar**
Teman memberi tahu atau melihat posting bahwa "Investor besar akan masuk ke perusahaan XYZ". Dia buru-buru membeli tanpa memeriksa kebenarannya. Apakah benar? Penyebabnya adalah pemegang saham lama ingin menjual saham, lalu menciptakan viral, sehingga banyak investor ikut membeli. Ketika harga naik, pemilik utama menjual, berita memudar, volume jual menurun, harga jatuh, dan investor baru akhirnya tersangkut di Doi.
**Kasus ketiga: saham bagus tapi membeli saat harga mahal**
Belajar tentang saham MOE yang bisnisnya bagus, tumbuh, dan P/E-nya cukup wajar. Dengan hati penuh, membeli dalam jumlah besar. Setelah itu, manajemen mengumumkan "pertumbuhan melambat" atau hasil keuangan menurun. Investor memilih bertahan karena "saham bagus, pasti naik." Akibatnya, tersangkut di Doi seperti dana.
**Kasus keempat: kesalahan waktu**
Harga per unit saham 100 Baht. Kamu masuk di 90 Baht, menghitung P/E yang bagus, lalu masuk. Tiba-tiba ada berita buruk, harga turun ke 50 Baht. Kamu tahan, berharap naik kembali, tetapi tidak naik karena kondisi fundamental perusahaan telah berubah.
## 4 cara keluar dari Doi dan mencegahnya sejak awal
**Poin 1: Stop Loss adalah ilmu "menyerah demi hidup"**
Investor yang berpengalaman harus menetapkan titik Stop Loss sejak awal investasi. Contohnya, membeli saham UAA di 20 Baht, menetapkan Stop Loss 5% = 1 Baht, artinya jika harga turun ke 19 Baht, harus langsung jual. Jangan biarkan hati melemah. Siapa yang mengikuti prinsip ini tidak akan tersangkut di Doi parah karena kerugiannya hanya 5%, bukan 70% seperti jika menunggu terlalu lama.
Persentase yang diterima tergantung kemampuan risiko. Investor yang berpikir panjang mungkin menetapkan 3%, sedangkan trader harian bisa 7-10%. Yang penting adalah **harus ditetapkan sebelum masuk dan benar-benar dilaksanakan**.
**Poin 2: Tentukan titik jual "jalan" bukan menunggu hari tertentu**
Untuk investor jangka pendek, harus berkomitmen bahwa "kalau naik sedikit saja langsung jual." Contohnya, membeli saham DEF di 5 Baht, 5.000 saham, dan menjual saat mencapai 5,2 Baht. (Naik 0,2 Baht), sudah mendapatkan keuntungan 1.000 Baht. Mungkin terlihat kecil, tetapi ini adalah metode scalping, yang juga disebut "main ronde." Mendapatkan 1-2% keuntungan per ronde, dan jika dilakukan berulang, akan terkumpul. Keuntungannya adalah kamu tidak pernah tersangkut di Doi karena sudah keluar saat profit.
**Poin 3: Pelajari, pelajari, pelajari sebelum membeli**
Investasi bukan judi. Sebelum membeli saham, tanyakan pada diri sendiri:
- Bisnis ini apa
- Apakah benar-benar menguntungkan
- Apakah bisa tumbuh
- Apakah harga saham saat ini wajar
Jika ada manajemen bermasalah atau skandal, hindari dulu. **Jangan beli mengikuti tren** karena membeli mengikuti tren sama dengan membiarkan orang lain menyalakan kebodohanmu.
**Poin 4: "Chopping" (mengakumulasi) adalah alat yang bisa digunakan jika benar**
Misalnya kamu membeli 1.000 saham di 1 Baht = 1.000 Baht. Harga turun ke 0,5 Baht. Kamu pelajari lagi dan yakin saham ini bagus, lalu beli lagi 2.000 saham di 0,5 Baht = 1.000 Baht. Sekarang kamu punya 3.000 saham dengan total biaya 2.000 Baht, rata-rata biaya per saham = 2.000 ÷ 3.000 = 0,67 Baht. Jika harga naik di atas 0,67 Baht, kamu sudah untung.
**Tapi ingat**, "chopping" harus didasarkan pada fondasi yang kuat. Jangan chopping karena "belum rela" atau "pikir pasti naik." Chopping tanpa dasar justru meningkatkan kerugianmu.
## Kesimpulan, tersangkut di Doi bukanlah hal yang kebetulan, melainkan pilihan
Orang yang tersangkut biasanya akan terus membeli saham dengan anggapan "dulu pernah tersangkut, tapi selamat." Akibatnya, tersangkut lagi dan lagi.
Padahal, **menangani Doi bisa dicegah 100%** dengan menerapkan prinsip Stop Loss, mempelajari dasar fundamental, dan menerima kerugian kecil jika perlu. Menunggu harga "melambung tinggi" hanyalah harapan buruk. Membeli saat harga sudah tinggi adalah penyebab utama tersangkut di Doi.
Baik pemula maupun yang sudah mahir, perbedaannya terletak pada "pemula belajar dari kesalahan," sedangkan "yang mahir" belajar dari kesalahan orang lain.
Jika saat ini kamu masih mengatakan "tersangkut di Doi," gunakanlah Stop Loss, ambil momentum, dan **menyerah demi hidup** adalah hal yang penting.