Selama sebuah perusahaan dapat secara stabil membagikan dividen, biasanya itu berarti model bisnisnya telah teruji, dan arus kasnya relatif sehat. Inilah sebabnya mengapa banyak perusahaan publik yang telah beroperasi bertahun-tahun menganggap dividen sebagai bagian penting dari tradisi mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang menjadikan saham dividen tinggi sebagai aset inti dalam portofolio mereka. Bahkan “Stock Mogul” Warren Buffett pun sangat tertarik dengan saham jenis ini, dan lebih dari separuh asetnya dialokasikan ke saham dividen tinggi.
Namun, bagi pemula, sering muncul keraguan tentang hari ex-dividen: Apakah membeli pada hari ex-dividen akan merugikan? Apakah harga saham pasti akan turun? Kapan waktu terbaik untuk masuk pasar?
Apakah Penurunan Harga Saham pada Hari Ex-Dividend Benar-Benar Wajar?
Secara teori, pada hari ex-dividen, karena pemegang saham sudah menerima dividen, nilai saham yang bersangkutan akan berkurang, sehingga harga saham seharusnya turun. Tetapi jika melihat tren historis, penurunan harga saham pada hari ex-dividen tidak selalu terjadi. Terutama untuk saham-saham unggulan yang stabil membagikan dividen, berkinerja baik, dan banyak dicari investor, harga saham justru bisa naik pada hari ex-dividen.
Untuk memahami fenomena ini, perlu dipahami mekanisme pengaruh ex-dividen dan penghapusan hak atas saham terhadap harga saham:
Kasus Pembagian Saham atau Rights Issue: Perusahaan menambah modal, dan dengan aset yang tidak berubah, nilai perusahaan per saham akan berkurang, sehingga harga saham turun.
Kasus Pembayaran Dividen Tunai: Perusahaan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, yang berarti aset perusahaan berkurang secara nyata. Meskipun pemegang saham menerima uang tunai, harga saham juga cenderung turun secara proporsional.
Melalui Contoh Memahami Logika Penyesuaian Harga Saham
Misalnya, sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan tahunan sebesar 3 dolar per saham, dan pasar memberi valuasi dengan rasio P/E 10 kali, maka harga sahamnya adalah 30 dolar.
Perusahaan ini telah lama menghasilkan laba dan mengumpulkan kas sebesar 5 dolar per saham di neraca. Saat ini, nilai perusahaan totalnya adalah 35 dolar per saham.
Perusahaan memutuskan membagikan dividen khusus sebesar 4 dolar per saham, menyisakan 1 dolar sebagai cadangan. Pengumuman pembagian dividen ini akan dilakukan pada 17 Juni, dengan tanggal pencatatan hak (record date) pada 15 Juni (pemegang saham yang tercatat pada hari ini berhak menerima dividen).
Pada hari ex-dividen, secara teori, nilai perusahaan seharusnya adalah harga penutupan hari sebelumnya dikurangi dividen yang akan dibagikan. Berdasarkan logika ini, harga saham akan turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar.
Perhitungan rights issue sedikit lebih kompleks, rumusnya adalah:Harga saham setelah rights issue = (Harga saham sebelum rights issue - Harga rights issue) / (1 + Rasio rights issue)
Contoh: Sebuah saham dengan harga 10 dolar sebelum rights issue, dengan harga rights issue 5 dolar, dan rasio 2:1 (dua saham lama untuk satu saham baru), maka:
Harga saham setelah rights issue = (10 - 5) / (2 + 1) = 5 / 3 ≈ 1.67 dolar
Tetapi Perilaku Harga Saham Lebih Rumit dari Teori
Intinya: Meskipun penurunan harga saham pada hari ex-dividen cukup umum, itu tidak selalu terjadi. Data terakhir menunjukkan bahwa setelah penghapusan hak dan dividen, harga saham bisa naik maupun turun. Pergerakan harga dipengaruhi oleh sentimen pasar, kinerja perusahaan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan, bukan hanya faktor ex-dividen saja.
Contoh nyata:
Apple membagikan dividen secara kuartalan. Dalam satu tahun terakhir, karena saham teknologi sedang digemari, harga Apple pada hari ex-dividen seringkali naik. Pada 10 November 2023, harga saham Apple naik dari 182 dolar menjadi 186 dolar setelah hari ex-dividen. Pada 12 Mei 2023, kenaikan mencapai 6.18%.
Coca-Cola memiliki sejarah panjang membagikan dividen secara kuartalan. Biasanya, harga saham sedikit turun pada hari ex-dividen, tetapi kadang juga naik tipis. Pada 14 September dan 30 November 2023, harga saham justru sedikit naik. Sebaliknya, pada 13 Juni dan 14 Maret 2025, harga sedikit turun.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Walmart, PepsiCo, Johnson & Johnson juga sering menunjukkan kenaikan harga saham pada hari ex-dividen.
Dari sini terlihat bahwa jumlah dividen, sentimen pasar, dan kinerja perusahaan semua memengaruhi apakah harga saham akan turun pada hari ex-dividen.
Apakah Membeli Saham pada Hari Ex-Dividend Menguntungkan? Tiga Faktor Ini Perlu Dipertimbangkan
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban mutlak, tergantung situasi spesifik. Pertimbangkan tiga faktor berikut:
(1) Performa harga saham sebelum hari ex-dividen
Jika sebelum hari ex-dividen harga sudah naik ke level tinggi, banyak investor memilih untuk mengambil keuntungan lebih awal, terutama yang ingin menghindari pajak penghasilan pribadi. Ini berarti harga saham sudah mengandung ekspektasi berlebih atau tekanan jual.
Jadi, saat membeli pada hari ex-dividen, tanyakan pada diri sendiri: Apakah harga saham saat ini sudah terlalu tinggi karena ekspektasi dividen? Jika ya, risiko masuk pasar saat ini lebih besar.
(2) Pola pergerakan harga setelah ex-dividen berdasarkan data historis
Secara statistik, saham cenderung turun setelah hari ex-dividen, bukan naik. Ini kurang cocok untuk trader jangka pendek, karena risiko kerugian lebih tinggi.
Namun, jika harga saham terus menurun setelah ex-dividen sampai menyentuh level support dan menunjukkan tanda stabil, itu bisa menjadi peluang beli yang baik.
Di sini, perlu dipahami dua konsep penting:
Fill the gap (填權息): Setelah ex-dividen, harga saham turun sementara, tetapi seiring optimisme investor terhadap prospek perusahaan, harga perlahan kembali naik ke level sebelum ex-dividen atau mendekatinya. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap pertumbuhan perusahaan.
Drop the gap (貼權息): Setelah ex-dividen, harga tetap rendah dan tidak kembali ke level sebelumnya. Biasanya, ini menandakan kekhawatiran investor terhadap prospek perusahaan, mungkin karena kinerja buruk atau kondisi pasar yang memburuk.
Contoh: Jika harga saham turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar setelah ex-dividen, lalu kembali ke 35 dolar, itu disebut fill the gap; jika tetap di bawah, itu disebut drop the gap.
(3) Fundamental perusahaan dan rencana kepemilikan
Untuk perusahaan yang fundamentalnya kuat dan berada di posisi terdepan industri, ex-dividen lebih merupakan bagian dari penyesuaian harga, bukan penurunan nilai. Bahkan, ini bisa menjadi peluang untuk menambah posisi dengan harga lebih murah.
Bagi saham perusahaan seperti ini, membeli setelah ex-dividen dan memegang jangka panjang biasanya lebih menguntungkan, karena nilai intrinsiknya tidak berkurang, malah menjadi lebih menarik karena harga turun.
Biaya Tersembunyi yang Perlu Diperhatikan dalam Investasi Saham Dividen Tinggi
Pajak Dividen
Jika menggunakan akun pensiun seperti IRA atau 401K di AS, biasanya tidak perlu khawatir soal pajak, karena dana ditarik nanti tanpa pajak.
Namun, jika menggunakan akun biasa yang kena pajak, perlu diperhatikan. Misalnya, jika membeli saham seharga 35 dolar sebelum hari ex-dividen, dan harga turun ke 31 dolar setelah hari ex-dividen, akan terjadi kerugian unrealized capital loss, dan Anda tetap harus membayar pajak atas dividen sebesar 4 dolar tersebut.
Jika berencana menginvestasikan kembali dividen untuk membeli saham lagi dan memperkirakan harga akan cepat pulih, membeli sebelum hari ex-dividen bisa masuk akal.
Pajak penjualan: saham biasa 0.3%, ETF 0.1%, dihitung langsung dari harga jual
Meskipun kecil, biaya ini akan terkumpul seiring waktu dan harus diperhitungkan.
Bagaimana Seharusnya Investor Mengambil Keputusan
Secara keseluruhan, performa harga saham dividen pada hari ex-dividen dipengaruhi oleh banyak faktor. Apakah membeli pada hari ex-dividen menguntungkan harus diputuskan berdasarkan performa harga sebelumnya, pola historis, fundamental perusahaan, dan rencana investasi pribadi.
Jangan anggap remeh bahwa harga pasti turun pada hari ex-dividen, dan jangan juga gegabah membeli. Pendekatan rasional adalah:
Jika perusahaan berkualitas dan dipandang jangka panjang, penurunan harga setelah ex-dividen bisa menjadi peluang menambah posisi
Jika harga sudah naik tajam sebelum ex-dividen, berhati-hatilah untuk tidak membeli terlalu tinggi
Pertimbangkan pajak dan biaya transaksi agar tidak menggerus keuntungan
Sesuaikan strategi dengan toleransi risiko dan jangka waktu investasi Anda
Hanya dengan cara ini, investasi di saham dividen tinggi dapat memberikan keuntungan yang optimal.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah membeli pada hari ex-dividen benar-benar menguntungkan? Apakah penurunan harga saham adalah pola atau kebetulan?
Mengapa Saham Dividen Tinggi Menarik Investor
Selama sebuah perusahaan dapat secara stabil membagikan dividen, biasanya itu berarti model bisnisnya telah teruji, dan arus kasnya relatif sehat. Inilah sebabnya mengapa banyak perusahaan publik yang telah beroperasi bertahun-tahun menganggap dividen sebagai bagian penting dari tradisi mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang menjadikan saham dividen tinggi sebagai aset inti dalam portofolio mereka. Bahkan “Stock Mogul” Warren Buffett pun sangat tertarik dengan saham jenis ini, dan lebih dari separuh asetnya dialokasikan ke saham dividen tinggi.
Namun, bagi pemula, sering muncul keraguan tentang hari ex-dividen: Apakah membeli pada hari ex-dividen akan merugikan? Apakah harga saham pasti akan turun? Kapan waktu terbaik untuk masuk pasar?
Apakah Penurunan Harga Saham pada Hari Ex-Dividend Benar-Benar Wajar?
Secara teori, pada hari ex-dividen, karena pemegang saham sudah menerima dividen, nilai saham yang bersangkutan akan berkurang, sehingga harga saham seharusnya turun. Tetapi jika melihat tren historis, penurunan harga saham pada hari ex-dividen tidak selalu terjadi. Terutama untuk saham-saham unggulan yang stabil membagikan dividen, berkinerja baik, dan banyak dicari investor, harga saham justru bisa naik pada hari ex-dividen.
Untuk memahami fenomena ini, perlu dipahami mekanisme pengaruh ex-dividen dan penghapusan hak atas saham terhadap harga saham:
Kasus Pembagian Saham atau Rights Issue: Perusahaan menambah modal, dan dengan aset yang tidak berubah, nilai perusahaan per saham akan berkurang, sehingga harga saham turun.
Kasus Pembayaran Dividen Tunai: Perusahaan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, yang berarti aset perusahaan berkurang secara nyata. Meskipun pemegang saham menerima uang tunai, harga saham juga cenderung turun secara proporsional.
Melalui Contoh Memahami Logika Penyesuaian Harga Saham
Misalnya, sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan tahunan sebesar 3 dolar per saham, dan pasar memberi valuasi dengan rasio P/E 10 kali, maka harga sahamnya adalah 30 dolar.
Perusahaan ini telah lama menghasilkan laba dan mengumpulkan kas sebesar 5 dolar per saham di neraca. Saat ini, nilai perusahaan totalnya adalah 35 dolar per saham.
Perusahaan memutuskan membagikan dividen khusus sebesar 4 dolar per saham, menyisakan 1 dolar sebagai cadangan. Pengumuman pembagian dividen ini akan dilakukan pada 17 Juni, dengan tanggal pencatatan hak (record date) pada 15 Juni (pemegang saham yang tercatat pada hari ini berhak menerima dividen).
Pada hari ex-dividen, secara teori, nilai perusahaan seharusnya adalah harga penutupan hari sebelumnya dikurangi dividen yang akan dibagikan. Berdasarkan logika ini, harga saham akan turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar.
Perhitungan rights issue sedikit lebih kompleks, rumusnya adalah: Harga saham setelah rights issue = (Harga saham sebelum rights issue - Harga rights issue) / (1 + Rasio rights issue)
Contoh: Sebuah saham dengan harga 10 dolar sebelum rights issue, dengan harga rights issue 5 dolar, dan rasio 2:1 (dua saham lama untuk satu saham baru), maka: Harga saham setelah rights issue = (10 - 5) / (2 + 1) = 5 / 3 ≈ 1.67 dolar
Tetapi Perilaku Harga Saham Lebih Rumit dari Teori
Intinya: Meskipun penurunan harga saham pada hari ex-dividen cukup umum, itu tidak selalu terjadi. Data terakhir menunjukkan bahwa setelah penghapusan hak dan dividen, harga saham bisa naik maupun turun. Pergerakan harga dipengaruhi oleh sentimen pasar, kinerja perusahaan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan, bukan hanya faktor ex-dividen saja.
Contoh nyata:
Apple membagikan dividen secara kuartalan. Dalam satu tahun terakhir, karena saham teknologi sedang digemari, harga Apple pada hari ex-dividen seringkali naik. Pada 10 November 2023, harga saham Apple naik dari 182 dolar menjadi 186 dolar setelah hari ex-dividen. Pada 12 Mei 2023, kenaikan mencapai 6.18%.
Coca-Cola memiliki sejarah panjang membagikan dividen secara kuartalan. Biasanya, harga saham sedikit turun pada hari ex-dividen, tetapi kadang juga naik tipis. Pada 14 September dan 30 November 2023, harga saham justru sedikit naik. Sebaliknya, pada 13 Juni dan 14 Maret 2025, harga sedikit turun.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Walmart, PepsiCo, Johnson & Johnson juga sering menunjukkan kenaikan harga saham pada hari ex-dividen.
Dari sini terlihat bahwa jumlah dividen, sentimen pasar, dan kinerja perusahaan semua memengaruhi apakah harga saham akan turun pada hari ex-dividen.
Apakah Membeli Saham pada Hari Ex-Dividend Menguntungkan? Tiga Faktor Ini Perlu Dipertimbangkan
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban mutlak, tergantung situasi spesifik. Pertimbangkan tiga faktor berikut:
(1) Performa harga saham sebelum hari ex-dividen
Jika sebelum hari ex-dividen harga sudah naik ke level tinggi, banyak investor memilih untuk mengambil keuntungan lebih awal, terutama yang ingin menghindari pajak penghasilan pribadi. Ini berarti harga saham sudah mengandung ekspektasi berlebih atau tekanan jual.
Jadi, saat membeli pada hari ex-dividen, tanyakan pada diri sendiri: Apakah harga saham saat ini sudah terlalu tinggi karena ekspektasi dividen? Jika ya, risiko masuk pasar saat ini lebih besar.
(2) Pola pergerakan harga setelah ex-dividen berdasarkan data historis
Secara statistik, saham cenderung turun setelah hari ex-dividen, bukan naik. Ini kurang cocok untuk trader jangka pendek, karena risiko kerugian lebih tinggi.
Namun, jika harga saham terus menurun setelah ex-dividen sampai menyentuh level support dan menunjukkan tanda stabil, itu bisa menjadi peluang beli yang baik.
Di sini, perlu dipahami dua konsep penting:
Fill the gap (填權息): Setelah ex-dividen, harga saham turun sementara, tetapi seiring optimisme investor terhadap prospek perusahaan, harga perlahan kembali naik ke level sebelum ex-dividen atau mendekatinya. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap pertumbuhan perusahaan.
Drop the gap (貼權息): Setelah ex-dividen, harga tetap rendah dan tidak kembali ke level sebelumnya. Biasanya, ini menandakan kekhawatiran investor terhadap prospek perusahaan, mungkin karena kinerja buruk atau kondisi pasar yang memburuk.
Contoh: Jika harga saham turun dari 35 dolar menjadi 31 dolar setelah ex-dividen, lalu kembali ke 35 dolar, itu disebut fill the gap; jika tetap di bawah, itu disebut drop the gap.
(3) Fundamental perusahaan dan rencana kepemilikan
Untuk perusahaan yang fundamentalnya kuat dan berada di posisi terdepan industri, ex-dividen lebih merupakan bagian dari penyesuaian harga, bukan penurunan nilai. Bahkan, ini bisa menjadi peluang untuk menambah posisi dengan harga lebih murah.
Bagi saham perusahaan seperti ini, membeli setelah ex-dividen dan memegang jangka panjang biasanya lebih menguntungkan, karena nilai intrinsiknya tidak berkurang, malah menjadi lebih menarik karena harga turun.
Biaya Tersembunyi yang Perlu Diperhatikan dalam Investasi Saham Dividen Tinggi
Pajak Dividen
Jika menggunakan akun pensiun seperti IRA atau 401K di AS, biasanya tidak perlu khawatir soal pajak, karena dana ditarik nanti tanpa pajak.
Namun, jika menggunakan akun biasa yang kena pajak, perlu diperhatikan. Misalnya, jika membeli saham seharga 35 dolar sebelum hari ex-dividen, dan harga turun ke 31 dolar setelah hari ex-dividen, akan terjadi kerugian unrealized capital loss, dan Anda tetap harus membayar pajak atas dividen sebesar 4 dolar tersebut.
Jika berencana menginvestasikan kembali dividen untuk membeli saham lagi dan memperkirakan harga akan cepat pulih, membeli sebelum hari ex-dividen bisa masuk akal.
Biaya transaksi dan pajak perdagangan
Contoh di pasar Taiwan:
Meskipun kecil, biaya ini akan terkumpul seiring waktu dan harus diperhitungkan.
Bagaimana Seharusnya Investor Mengambil Keputusan
Secara keseluruhan, performa harga saham dividen pada hari ex-dividen dipengaruhi oleh banyak faktor. Apakah membeli pada hari ex-dividen menguntungkan harus diputuskan berdasarkan performa harga sebelumnya, pola historis, fundamental perusahaan, dan rencana investasi pribadi.
Jangan anggap remeh bahwa harga pasti turun pada hari ex-dividen, dan jangan juga gegabah membeli. Pendekatan rasional adalah:
Hanya dengan cara ini, investasi di saham dividen tinggi dapat memberikan keuntungan yang optimal.