Dollar tidak hanya sekadar mata uang, itu adalah darah dari pasar keuangan global. 88% volume perdagangan harian di pasar Forex mengalir ke dolar, angka ini cukup untuk menjelaskan semuanya. Tapi pertanyaannya adalah: bagaimana trader biasa bisa berpartisipasi? Untuk berinvestasi dolar, pertama-tama harus memahami mengapa nilainya begitu tinggi.
Mengapa harus memperhatikan dolar di tahun 2024
Saat ini, dolar berada dalam siklus kekuatan. Logikanya sangat sederhana: ekonomi AS terbesar (PDB 2023 mencapai $27,36 triliun), kekuatan politik dan militer tak terbantahkan, menjadikan dolar aset safe haven paling aman di dunia.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, ketika ketidakpastian geopolitik muncul, uang pintar selalu mengalir ke dolar. Pada konflik Rusia-Ukraina 2022, Indeks Dolar (DXY) langsung melonjak di atas 110, menciptakan rekor tertinggi dalam lebih dari 20 tahun.
Faktor pendukung utama:
Suku bunga Federal Reserve saat ini 5,5%, relatif tinggi, menarik modal internasional
Pertumbuhan PDB Q2 AS 3%, jauh melampaui Eropa (0,3%) dan China (0,7%)
Sebagai mata uang penyelesaian transaksi global, permintaan dolar tidak pernah surut
Tapi jangan terlalu optimistis. Data IMF menunjukkan, proporsi dolar dalam cadangan devisa global telah turun dari 71% tahun 1999 menjadi 59% awal 2024, mencerminkan tekanan struktural jangka panjang—terutama dari kompetisi dari mata uang cadangan baru seperti Renminbi.
Lima variabel kunci yang mempengaruhi pergerakan dolar
Untuk berinvestasi dolar dan meraih keuntungan, harus terlebih dahulu memahami apa yang menggerakkan harganya.
Pertama, kebijakan suku bunga Federal Reserve. Semakin tinggi suku bunga, semakin berharga dolar—karena aset berbasis dolar memberikan hasil lebih tinggi, menarik pembelian dari investor internasional. Sebaliknya, jika pasar memperkirakan penurunan suku bunga Fed di paruh kedua tahun ini, ini akan memberi tekanan pada dolar.
Kedua, arus perdagangan. Defisit perdagangan AS yang berlangsung lama (tahun 2023 mencapai $773,4 miliar), berarti dolar terus keluar dari negeri. Bayangkan, perusahaan asing harus menukar mata uang mereka ke dolar untuk membeli barang dari AS. Jika impor jauh lebih besar dari ekspor, pasokan dolar akan meningkat, dan harganya akan turun.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi. Ekonomi yang kuat → menarik investasi → membutuhkan dolar. Logika ini sangat sederhana tapi sangat efektif.
Keempat, geopolitik. Ini terdengar kontra intuitif, tapi krisis sering menguntungkan dolar. Pada perang Ukraina 2022, seluruh dunia berbondong-bondong membeli dolar sebagai safe haven. Selama risiko tidak berada di dalam negeri AS, logika ini tetap berlaku.
Kelima, arah kompetitor. Ekonomi Eropa yang tidak membaik, kebijakan ketat Bank of Japan, dan mendorong internasionalisasi Renminbi—semua ini akan mengubah nilai tukar mata uang. Yang paling langsung terlihat adalah pasangan mata uang utama: EUR/USD, USD/JPY, dan USD/TRY.
Tiga pasangan mata uang utama dan analisis teknikalnya
EUR/USD: Euro menghadapi tekanan jangka panjang
Euro saat ini terjebak di kisaran 1,10-1,12. Secara teknikal, moving average 200 hari di 1,0852. Jika ekonomi Eropa terus melemah (Jerman sangat berisiko), pasangan ini bisa turun ke level 1,0610.
Tren jangka panjang? Selama euro tidak mampu menembus secara efektif di atas 1,12750 (61,8% Fibonacci retracement), tekanan turun akan berlanjut. Melihat angka 1,04-1,06 di tahun 2025 bukan hal yang aneh.
USD/JPY: Tekanan penguatan yen semakin besar
Bank of Japan mulai mengetatkan kebijakan, sementara Federal Reserve mulai melonggarkan—perbedaan ini mendorong yen menguat dan dolar melemah terhadap yen. Secara teknikal, level 146 sudah diuji berkali-kali dan gagal, target berikutnya di 141,60.
Kunci dari pasangan ini adalah selisih suku bunga. Selama selisih suku bunga AS-Jepang ada, pasangan ini punya ruang untuk turun.
USD/TRY: Masalah lira Turki
Ini adalah contoh ekstrem. Bank sentral Turki menaikkan suku bunga hingga 50%, sementara inflasi tetap tinggi di 61,8%. Hasilnya? Dolar terhadap lira naik tajam, mencapai rekor tertinggi.
Para analis umumnya memperkirakan pasangan ini akan mencapai 35-40, dan di masa depan (2026) bahkan ada prediksi mencapai 43. Ini mencerminkan masalah fundamental ekonomi negara tersebut.
Cara berpartisipasi: lima instrumen investasi dibandingkan
1. Perdagangan Forex spot
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐
Ambang minimal: Rendah
Cocok untuk: yang ingin transaksi cepat
Buka akun di broker forex, beli dan jual pasangan mata uang. Bisa menggunakan leverage (misalnya 1:30), dengan modal $1000 bisa mengontrol posisi $30.000. Keuntungannya likuiditas sangat tinggi, bisa transaksi 24 jam. Kekurangannya jelas—leverage adalah pedang bermata dua, cepat untung tapi juga cepat rugi.
2. Futures dolar (Currency Futures)
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐
Ambang minimal: Sedang
Cocok untuk: institusi dan trader profesional
Perdagangan kontrak standar di Chicago Mercantile Exchange (CME). Keunggulannya adalah harga transparan, likuiditas baik, bisa digunakan untuk spekulasi maupun lindung nilai. Kekurangannya membutuhkan pengetahuan khusus dan modal cukup besar.
3. CFD (Contracts for Difference)
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐⭐
Ambang minimal: Rendah
Cocok untuk: trader jangka pendek dengan toleransi risiko tinggi
Tidak perlu memegang dolar secara fisik, cukup bertaruh arah harga. Bisa long (bullish) maupun short (bearish). Diperdagangkan OTC langsung dengan broker. Potensi keuntungan tinggi diimbangi risiko tinggi—akun bisa cepat meledak.
4. Deposito dan rekening tabungan dolar (CDs & Savings)
Tingkat risiko: ⭐
Ambang minimal: Rendah
Cocok untuk: investor konservatif
Cara paling aman. Buka rekening dolar di bank AS, dapatkan bunga secara reguler. Saat ini suku bunga jangka pendek sekitar 5%, cukup stabil. Kekurangannya, hasil tetap dan likuiditas terbatas, tidak efektif melawan inflasi.
5. Alokasi aset dolar (obligasi AS, dana saham AS, dll)
Tingkat risiko: ⭐⭐
Ambang minimal: Sedang
Cocok untuk: investor jangka panjang
Membeli obligasi pemerintah AS atau dana saham AS secara tidak langsung memegang dolar. Bisa ikut pertumbuhan ekonomi AS sekaligus meraih keuntungan dari apresiasi nilai tukar. Ini adalah strategi standar untuk institusi dan orang dengan kekayaan tinggi.
Dua variabel besar di paruh kedua 2024: Pemilu dan suku bunga
Pemilihan Presiden AS mempengaruhi arah dolar? Secara teori iya, tapi kenyataannya tidak selalu drastis.
Kalau Trump menang: kemungkinan kena pajak, kena suku bunga, kena tarif—dua yang pertama menguntungkan dolar, yang ketiga bisa merugikan ekonomi. Kalau Harris menang: kemungkinan peningkatan pengeluaran fiskal, Federal Reserve mungkin lebih independen. Apapun hasilnya, pasar sudah mulai memperhitungkan kemungkinan ini.
Penurunan suku bunga Fed adalah faktor penting lainnya. Saat ini, pasar memperkirakan setidaknya 100 basis poin penurunan di paruh kedua tahun ini. Ini akan mengurangi daya tarik dolar, tapi tidak menghancurkannya. Fondasi kekuatan dolar (kekuatan ekonomi, politik, likuiditas) tidak akan runtuh hanya karena beberapa kali penurunan suku bunga.
Prediksi paling realistis: dolar akan tetap kuat, tapi tidak akan melambung liar. Euro mungkin perlahan menguat, yen mungkin tertekan, dan mata uang negara berkembang tetap akan tertekan.
Saran terakhir untuk berinvestasi dolar
Kalau ingin berinvestasi dolar, tanyakan tiga hal ini dulu:
Pertama, saya trader jangka pendek atau investor jangka panjang?
Jangka pendek pakai CFD atau futures, masuk dan keluar cepat. Jangka panjang alokasikan ke aset dolar atau deposito.
Kedua, seberapa besar toleransi risiko saya?
Kalau takut margin call, jangan pakai leverage. Kalau bisa menerima fluktuasi modal, pertimbangkan forex atau futures.
Ketiga, peluang pasar saat ini di mana?
Prediksi penurunan suku bunga Fed di 2024 cukup kuat, ini menguntungkan posisi short dolar. Tapi ekonomi AS tetap kokoh, ini mendukung posisi long dolar. Itulah sebabnya trader pintar biasanya memegang beberapa posisi sekaligus—untuk hedging dan menunggu peluang.
Intinya, berinvestasi dolar adalah bertaruh pada keberlanjutan kekuatan ekonomi, politik, dan militer AS dalam menguasai pasar keuangan global. Sejarah membuktikan, taruhan ini saat ini masih benar—setidaknya sampai 2024.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Investasi USD 2024: Melihat dari Perspektif Trader tentang Mata Uang Cadangan Terpenting di Dunia
Dollar tidak hanya sekadar mata uang, itu adalah darah dari pasar keuangan global. 88% volume perdagangan harian di pasar Forex mengalir ke dolar, angka ini cukup untuk menjelaskan semuanya. Tapi pertanyaannya adalah: bagaimana trader biasa bisa berpartisipasi? Untuk berinvestasi dolar, pertama-tama harus memahami mengapa nilainya begitu tinggi.
Mengapa harus memperhatikan dolar di tahun 2024
Saat ini, dolar berada dalam siklus kekuatan. Logikanya sangat sederhana: ekonomi AS terbesar (PDB 2023 mencapai $27,36 triliun), kekuatan politik dan militer tak terbantahkan, menjadikan dolar aset safe haven paling aman di dunia.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, ketika ketidakpastian geopolitik muncul, uang pintar selalu mengalir ke dolar. Pada konflik Rusia-Ukraina 2022, Indeks Dolar (DXY) langsung melonjak di atas 110, menciptakan rekor tertinggi dalam lebih dari 20 tahun.
Faktor pendukung utama:
Tapi jangan terlalu optimistis. Data IMF menunjukkan, proporsi dolar dalam cadangan devisa global telah turun dari 71% tahun 1999 menjadi 59% awal 2024, mencerminkan tekanan struktural jangka panjang—terutama dari kompetisi dari mata uang cadangan baru seperti Renminbi.
Lima variabel kunci yang mempengaruhi pergerakan dolar
Untuk berinvestasi dolar dan meraih keuntungan, harus terlebih dahulu memahami apa yang menggerakkan harganya.
Pertama, kebijakan suku bunga Federal Reserve. Semakin tinggi suku bunga, semakin berharga dolar—karena aset berbasis dolar memberikan hasil lebih tinggi, menarik pembelian dari investor internasional. Sebaliknya, jika pasar memperkirakan penurunan suku bunga Fed di paruh kedua tahun ini, ini akan memberi tekanan pada dolar.
Kedua, arus perdagangan. Defisit perdagangan AS yang berlangsung lama (tahun 2023 mencapai $773,4 miliar), berarti dolar terus keluar dari negeri. Bayangkan, perusahaan asing harus menukar mata uang mereka ke dolar untuk membeli barang dari AS. Jika impor jauh lebih besar dari ekspor, pasokan dolar akan meningkat, dan harganya akan turun.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi. Ekonomi yang kuat → menarik investasi → membutuhkan dolar. Logika ini sangat sederhana tapi sangat efektif.
Keempat, geopolitik. Ini terdengar kontra intuitif, tapi krisis sering menguntungkan dolar. Pada perang Ukraina 2022, seluruh dunia berbondong-bondong membeli dolar sebagai safe haven. Selama risiko tidak berada di dalam negeri AS, logika ini tetap berlaku.
Kelima, arah kompetitor. Ekonomi Eropa yang tidak membaik, kebijakan ketat Bank of Japan, dan mendorong internasionalisasi Renminbi—semua ini akan mengubah nilai tukar mata uang. Yang paling langsung terlihat adalah pasangan mata uang utama: EUR/USD, USD/JPY, dan USD/TRY.
Tiga pasangan mata uang utama dan analisis teknikalnya
EUR/USD: Euro menghadapi tekanan jangka panjang
Euro saat ini terjebak di kisaran 1,10-1,12. Secara teknikal, moving average 200 hari di 1,0852. Jika ekonomi Eropa terus melemah (Jerman sangat berisiko), pasangan ini bisa turun ke level 1,0610.
Tren jangka panjang? Selama euro tidak mampu menembus secara efektif di atas 1,12750 (61,8% Fibonacci retracement), tekanan turun akan berlanjut. Melihat angka 1,04-1,06 di tahun 2025 bukan hal yang aneh.
USD/JPY: Tekanan penguatan yen semakin besar
Bank of Japan mulai mengetatkan kebijakan, sementara Federal Reserve mulai melonggarkan—perbedaan ini mendorong yen menguat dan dolar melemah terhadap yen. Secara teknikal, level 146 sudah diuji berkali-kali dan gagal, target berikutnya di 141,60.
Kunci dari pasangan ini adalah selisih suku bunga. Selama selisih suku bunga AS-Jepang ada, pasangan ini punya ruang untuk turun.
USD/TRY: Masalah lira Turki
Ini adalah contoh ekstrem. Bank sentral Turki menaikkan suku bunga hingga 50%, sementara inflasi tetap tinggi di 61,8%. Hasilnya? Dolar terhadap lira naik tajam, mencapai rekor tertinggi.
Para analis umumnya memperkirakan pasangan ini akan mencapai 35-40, dan di masa depan (2026) bahkan ada prediksi mencapai 43. Ini mencerminkan masalah fundamental ekonomi negara tersebut.
Cara berpartisipasi: lima instrumen investasi dibandingkan
1. Perdagangan Forex spot
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐ Ambang minimal: Rendah Cocok untuk: yang ingin transaksi cepat
Buka akun di broker forex, beli dan jual pasangan mata uang. Bisa menggunakan leverage (misalnya 1:30), dengan modal $1000 bisa mengontrol posisi $30.000. Keuntungannya likuiditas sangat tinggi, bisa transaksi 24 jam. Kekurangannya jelas—leverage adalah pedang bermata dua, cepat untung tapi juga cepat rugi.
2. Futures dolar (Currency Futures)
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐ Ambang minimal: Sedang Cocok untuk: institusi dan trader profesional
Perdagangan kontrak standar di Chicago Mercantile Exchange (CME). Keunggulannya adalah harga transparan, likuiditas baik, bisa digunakan untuk spekulasi maupun lindung nilai. Kekurangannya membutuhkan pengetahuan khusus dan modal cukup besar.
3. CFD (Contracts for Difference)
Tingkat risiko: ⭐⭐⭐⭐⭐ Ambang minimal: Rendah Cocok untuk: trader jangka pendek dengan toleransi risiko tinggi
Tidak perlu memegang dolar secara fisik, cukup bertaruh arah harga. Bisa long (bullish) maupun short (bearish). Diperdagangkan OTC langsung dengan broker. Potensi keuntungan tinggi diimbangi risiko tinggi—akun bisa cepat meledak.
4. Deposito dan rekening tabungan dolar (CDs & Savings)
Tingkat risiko: ⭐ Ambang minimal: Rendah Cocok untuk: investor konservatif
Cara paling aman. Buka rekening dolar di bank AS, dapatkan bunga secara reguler. Saat ini suku bunga jangka pendek sekitar 5%, cukup stabil. Kekurangannya, hasil tetap dan likuiditas terbatas, tidak efektif melawan inflasi.
5. Alokasi aset dolar (obligasi AS, dana saham AS, dll)
Tingkat risiko: ⭐⭐ Ambang minimal: Sedang Cocok untuk: investor jangka panjang
Membeli obligasi pemerintah AS atau dana saham AS secara tidak langsung memegang dolar. Bisa ikut pertumbuhan ekonomi AS sekaligus meraih keuntungan dari apresiasi nilai tukar. Ini adalah strategi standar untuk institusi dan orang dengan kekayaan tinggi.
Dua variabel besar di paruh kedua 2024: Pemilu dan suku bunga
Pemilihan Presiden AS mempengaruhi arah dolar? Secara teori iya, tapi kenyataannya tidak selalu drastis.
Kalau Trump menang: kemungkinan kena pajak, kena suku bunga, kena tarif—dua yang pertama menguntungkan dolar, yang ketiga bisa merugikan ekonomi. Kalau Harris menang: kemungkinan peningkatan pengeluaran fiskal, Federal Reserve mungkin lebih independen. Apapun hasilnya, pasar sudah mulai memperhitungkan kemungkinan ini.
Penurunan suku bunga Fed adalah faktor penting lainnya. Saat ini, pasar memperkirakan setidaknya 100 basis poin penurunan di paruh kedua tahun ini. Ini akan mengurangi daya tarik dolar, tapi tidak menghancurkannya. Fondasi kekuatan dolar (kekuatan ekonomi, politik, likuiditas) tidak akan runtuh hanya karena beberapa kali penurunan suku bunga.
Prediksi paling realistis: dolar akan tetap kuat, tapi tidak akan melambung liar. Euro mungkin perlahan menguat, yen mungkin tertekan, dan mata uang negara berkembang tetap akan tertekan.
Saran terakhir untuk berinvestasi dolar
Kalau ingin berinvestasi dolar, tanyakan tiga hal ini dulu:
Pertama, saya trader jangka pendek atau investor jangka panjang?
Jangka pendek pakai CFD atau futures, masuk dan keluar cepat. Jangka panjang alokasikan ke aset dolar atau deposito.
Kedua, seberapa besar toleransi risiko saya?
Kalau takut margin call, jangan pakai leverage. Kalau bisa menerima fluktuasi modal, pertimbangkan forex atau futures.
Ketiga, peluang pasar saat ini di mana?
Prediksi penurunan suku bunga Fed di 2024 cukup kuat, ini menguntungkan posisi short dolar. Tapi ekonomi AS tetap kokoh, ini mendukung posisi long dolar. Itulah sebabnya trader pintar biasanya memegang beberapa posisi sekaligus—untuk hedging dan menunggu peluang.
Intinya, berinvestasi dolar adalah bertaruh pada keberlanjutan kekuatan ekonomi, politik, dan militer AS dalam menguasai pasar keuangan global. Sejarah membuktikan, taruhan ini saat ini masih benar—setidaknya sampai 2024.