# Ketika Dolar Kehilangan Cengkeramannya, Yuan Menanggung Beban
Ini adalah langkah catur geopolitik yang bisa mengguncang perdagangan Rusia-Tiongkok: **izin AS yang mengizinkan transaksi dengan sistem keuangan Rusia akan berakhir pada 12 Oktober**—dan implikasinya sangat liar.
Konteks: Setelah sanksi Barat, rubel runtuh sebagai alat perdagangan. Rusia beralih keras ke yuan, yang sekarang menjadi mata uang yang paling banyak diperdagangkan kedua di Rusia ( setelah rubel itu sendiri ). Ini telah menjadi penyelamat untuk perdagangan lintas batas. Tetapi inilah masalahnya—**bank-bank China sangat takut akan sanksi sekunder AS**, jadi mereka sudah lambat dalam transaksi Rusia.
Apa yang terjadi ketika lisensi kedaluwarsa?
**Efek domino**: Konversi Yuan terhenti → posisi Bursa Moskow membeku → importir Rusia tidak dapat membayar pemasok China dalam mata uang yang mereka inginkan → bank-bank China baik meminta solusi yang lebih mahal atau keluar sepenuhnya → kesepakatan perdagangan tertunda, biaya meningkat.
Bank sentral Rusia juga bermain aman—tidak akan menyuntikkan lebih banyak likuiditas yuan ke dalam sistem tanpa lisensi AS sebagai perlindungan politik. Terjemahan: **krisis likuiditas akan datang**.
Intinya: Ini bukan hanya teknis sanksi. Ini adalah katup tekanan pada salah satu hubungan perdagangan bilateral terpenting di Asia. Jika Rusia dan China tidak dapat menyelesaikan transaksi dengan efisien, kedua ekonomi akan terkena dampaknya—dan dampak pada komoditas/rantai pasokan global akan menyebar. Perhatikan tanggal ini dengan seksama.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
# Ketika Dolar Kehilangan Cengkeramannya, Yuan Menanggung Beban
Ini adalah langkah catur geopolitik yang bisa mengguncang perdagangan Rusia-Tiongkok: **izin AS yang mengizinkan transaksi dengan sistem keuangan Rusia akan berakhir pada 12 Oktober**—dan implikasinya sangat liar.
Konteks: Setelah sanksi Barat, rubel runtuh sebagai alat perdagangan. Rusia beralih keras ke yuan, yang sekarang menjadi mata uang yang paling banyak diperdagangkan kedua di Rusia ( setelah rubel itu sendiri ). Ini telah menjadi penyelamat untuk perdagangan lintas batas. Tetapi inilah masalahnya—**bank-bank China sangat takut akan sanksi sekunder AS**, jadi mereka sudah lambat dalam transaksi Rusia.
Apa yang terjadi ketika lisensi kedaluwarsa?
**Efek domino**: Konversi Yuan terhenti → posisi Bursa Moskow membeku → importir Rusia tidak dapat membayar pemasok China dalam mata uang yang mereka inginkan → bank-bank China baik meminta solusi yang lebih mahal atau keluar sepenuhnya → kesepakatan perdagangan tertunda, biaya meningkat.
Bank sentral Rusia juga bermain aman—tidak akan menyuntikkan lebih banyak likuiditas yuan ke dalam sistem tanpa lisensi AS sebagai perlindungan politik. Terjemahan: **krisis likuiditas akan datang**.
Intinya: Ini bukan hanya teknis sanksi. Ini adalah katup tekanan pada salah satu hubungan perdagangan bilateral terpenting di Asia. Jika Rusia dan China tidak dapat menyelesaikan transaksi dengan efisien, kedua ekonomi akan terkena dampaknya—dan dampak pada komoditas/rantai pasokan global akan menyebar. Perhatikan tanggal ini dengan seksama.