Situasi Baru di Timur Tengah: Qatar Akan Bersaing dengan Uni Emirat Arab untuk Menjadi Pusat Kripto?

Qatar Financial Center (@QFC) secara resmi mengumumkan bahwa pada tahun 2024 akan meluncurkan “Kerangka Aset Digital”, yang menjadi tujuan inti dari strategi tiga sektor keuangan utama Qatar.

Inti utama apa?

Kerangka ini mencakup 4 dokumen panduan: aturan token investasi, aturan aset digital, aturan perusahaan kripto, dan lain-lain. Setelah berlaku, perusahaan dapat mengajukan lisensi untuk menjalankan bisnis kripto secara legal di Qatar. Kerangka ini mencakup proses tokenisasi, pengakuan hukum kontrak pintar, penitipan aset, transaksi dan transfer—semuanya lengkap, tampaknya meniru model yang diterapkan di Uni Emirat Arab.

Motif di baliknya

Sederhananya, Qatar sedang melakukan langkah besar. Ekosistem kripto Dubai sudah berkembang pesat dan menarik dana serta proyek dari seluruh dunia. Ibu kota Qatar, Doha, hanya berjarak beberapa kilometer dari Dubai, dengan posisi geografis yang sangat strategis. Peluncuran regulasi ini menunjukkan: “Kami juga mau.”

CEO QFC, Al-Jaida, menyatakan bahwa tujuan kerangka ini adalah untuk menarik operator domestik dan internasional, agar sektor jasa keuangan Qatar menjadi kompetitif. Gubernur Bank Sentral Qatar, Sheikh Bandar, bahkan menyebutnya sebagai “tonggak penting dalam strategi keuangan ketiga.”

Bisakah berhasil?

Saat ini, Qatar belum memiliki ekosistem kripto yang matang seperti di UEA, tetapi dari segi perhatian kebijakan, mereka sangat serius—misalnya, pada Oktober 2023, mereka telah membentuk Laboratorium Eksperimen Aset Digital QFC sebagai langkah awal. Apakah mereka bisa mengejar UEA, belum pasti, tetapi langkah ini menunjukkan bahwa Timur Tengah benar-benar serius dalam bersaing menjadi pusat keuangan kripto global.