Beberapa hari yang lalu, Bitcoin pernah mengalami penurunan berturut-turut, sempat menyentuh angka 99.008 dolar AS per koin, menjadi kali pertama sejak akhir Juni harga turun di bawah angka 100.000 dolar AS. Wakil peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Beijing, Wang Peng, mengatakan kepada wartawan bahwa prospek pergerakan cryptocurrency selanjutnya, dengan banyaknya partisipasi lembaga saat ini, dapat mengurangi volatilitas ekstrem. Dalam jangka pendek, pergerakan pasar kuartal keempat akan dipenuhi dengan ketidakpastian, permintaan dari lembaga dan ekspektasi penurunan suku bunga diharapkan dapat memberikan dorongan, tetapi pengetatan regulasi cryptocurrency oleh pemerintah AS, munculnya banyak platform perdagangan dan mata uang digital, serta keraguan terhadap peningkatan teknologi, juga akan menekan kenaikan harga.

Seorang analis menyatakan bahwa menjaga Bitcoin di level 98.000 dolar AS sangat penting. Kehilangan level ini dapat dengan mudah mendorong harga ke kisaran 90.000 hingga 74.000 dolar AS. Jika level support utama ini hilang, kemungkinan akan terjadi penyesuaian yang lebih dalam di kisaran 70.000 hingga 60.000 dolar AS.

Dari sisi berita, menurut laporan CCTV News, pada tanggal 8 waktu setempat, pemerintah federal AS memasuki hari ke-39 dari "penghentian sementara" (shutdown). Pada tanggal 7, Senat AS mengadakan pemungutan suara terhadap usulan anggaran untuk beberapa pegawai federal yang masih harus menjalankan tugas selama masa penghentian, namun usulan tersebut tidak disetujui. Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Hasset, mengatakan kepada media bahwa dampak "shutdown" terhadap ekonomi AS jauh melebihi perkiraan, dan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat diharapkan turun sekitar setengah dari yang diperkirakan.