## Temukan apa itu scalping: Strategi trading tercepat



Dalam dunia trading, para trader dapat memilih berbagai pendekatan sesuai dengan horizon waktu mereka. Scalping menonjol sebagai teknik yang bertujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu paling pendek di pasar. Sementara day trading dan swing trading beroperasi dalam kerangka waktu jam atau hari, scalping didefinisikan dengan membuka dan menutup posisi dalam menit bahkan detik, berusaha menangkap pergerakan harga kecil secara berulang selama sesi.

Modalitas ini membutuhkan dedikasi terbesar di antara semua strategi trading, karena trader dapat menjalankan banyak operasi selama seluruh hari selama pasar tetap aktif. Scalping sekaligus merupakan jalur tercepat menuju keuntungan signifikan dan kerugian besar. Keberhasilan sangat bergantung pada likuiditas aset yang dipilih dan sesi pasar tempat operasi dilakukan.

## Unsur penting untuk melakukan scalping dengan sukses

Melakukan scalping bukan sekadar membeli dan menjual dengan cepat. Dibutuhkan kombinasi faktor, pengetahuan, dan alat yang bekerja secara bersamaan.

**Alat teknologi yang wajib:**

Sebuah platform grafik waktu nyata tanpa delay (seperti TradingView) sangat penting. Kerangka waktu harus kurang dari 15 menit, sebaiknya 5 menit atau kurang, untuk menangkap pergerakan kecil yang didefinisikan oleh strategi ini.

Diperlukan koneksi langsung ke server broker yang memungkinkan eksekusi order dalam waktu kurang dari satu detik. Koneksi internet berkualitas tinggi sangat krusial; pemutusan koneksi atau delay bisa menyebabkan posisi diambil dengan harga yang berbeda dari yang diharapkan, dengan cepat mengikis keuntungan marginal khas scalping.

Perangkat komputer tidak perlu spesifikasi tinggi, tetapi harus cukup stabil untuk menjaga operasi tanpa gangguan selama berjam-jam.

**Faktor psikologis, pilar terpenting:**

Banyak trader pemula meremehkan aspek ini. Psikologi trader menentukan apakah mereka dapat mempertahankan posisi disiplin atau menyerah pada strategi saat mengalami kerugian kecil. Diperlukan pengendalian diri, konsistensi dalam menerapkan strategi tanpa mempedulikan hasil langsung, dan pengelolaan modal yang tepat.

Tiga keputusan teknis sangat penting: menentukan persentase modal yang akan dipertaruhkan per operasi (lotaje), menetapkan batas kerugian maksimum (stop loss), dan menetapkan target keuntungan (take profit).

## Empat faktor yang menentukan apakah scalping akan berhasil

**Likuiditas: Sekutu terbaik operasimu**

Likuiditas mencerminkan kedalaman pembeli dan penjual dalam sebuah aset, menentukan seberapa mudah harga dapat berfluktuasi. Pasar valuta asing global memiliki likuiditas tertinggi di dunia, memudahkan masuk dan keluar berkali-kali dalam sehari. Likuiditas yang lebih tinggi menciptakan lebih banyak peluang untuk mengambil posisi beli dan jual.

**Volatilitas: Musuh potensial scalper**

Berbeda dengan likuiditas, volatilitas menghadirkan risiko dalam scalping. Pergerakan harga besar dalam waktu singkat membuat hasilnya tidak pasti. Cryptocurrency adalah contoh karakteristik ini: Bitcoin bisa berfluktuasi 200 dolar dalam menit, menciptakan lingkungan yang terlalu turbulen untuk operasi yang bergantung pada perubahan kecil dan dapat diprediksi.

**Spread dan komisi: Biaya setiap pergerakan**

Setiap broker mengenakan selisih antara harga beli dan jual (spread). Misalnya, pada EURUSD, dengan harga jual 1.05430 dan beli 1.05424, spread-nya adalah 0.00006 poin (0.6 pips). Dalam banyak operasi scalping, biaya ini cepat terkumpul. Memilih broker dengan spread kecil sangat penting untuk profitabilitas.

**Sesi pasar: Waktu aktivitas tertinggi**

Waktu terbaik untuk scalping bertepatan dengan pembukaan pasar London dan New York, saat likuiditas mencapai puncaknya. Selama sesi Asia, pergerakan sangat kecil sehingga scalping menjadi hampir tidak mungkin. Dimensi waktu ini secara signifikan membatasi kapan strategi yang menguntungkan dapat dijalankan.

## Aset optimal versus tidak cocok untuk scalping

Mempertimbangkan keempat faktor di atas, **mata uang dan indeks** merupakan kandidat terbaik. Beroperasi dari Senin sampai Jumat dengan likuiditas tinggi dan volatilitas terkendali. Mata uang yang melibatkan dolar AS (USD) yang dipadukan dengan euro, yen, atau pound menawarkan peluang masuk dan keluar yang sangat baik.

Saham menjadi pilihan yang kurang menguntungkan: sesi hanya 8 jam, likuiditas terbatas, dan umumnya lebih banyak peluang beli daripada jual.

Cryptocurrency menunjukkan profil campuran: keuntungan beroperasi 24/7 dengan likuiditas yang cukup, tetapi kerugiannya adalah volatilitas ekstrem yang dapat menyebabkan slippage signifikan. Hanya trader berpengalaman yang sebaiknya mempertimbangkannya. Broker biasanya mengenakan spread lebih tinggi pada cryptocurrency karena volatilitas ini.

## Indikator teknikal untuk mengidentifikasi peluang scalping

Trader mengembangkan preferensi pribadi, tetapi ada indikator yang banyak digunakan dalam strategi ini.

**Moving Average Eksponensial (EMA):**

Menunjukkan tren harga dengan merata-ratakan kutipan selama periode tertentu. Banyak strategi menghasilkan sinyal masuk saat dua EMA dari periode berbeda saling bersilangan.

**Indeks Kekuatan Relatif (RSI):**

Mengukur perubahan impuls harga untuk mendeteksi perubahan tren. Nilai di atas 70 menunjukkan overbought (peluang jual potensial), sementara nilai di bawah 30 menunjukkan oversold (peluang beli).

**Stochastic:**

Bekerja mirip RSI tetapi dengan ambang batas berbeda: 80 untuk overbought dan 20 untuk oversold. Memberikan sinyal yang sedikit berbeda yang melengkapi analisis RSI.

**MACD (Divergensi Konvergensi Moving Average):**

Mendeteksi perubahan tren dengan mengukur jarak antara dua moving average. Persilangan garisnya menghasilkan sinyal masuk dan keluar.

## Contoh praktis: Melakukan operasi scalping

Misalnya, EURUSD dengan jual di 1.05430 dan beli di 1.05424.

Untuk membeli, eksekusi order pada harga jual (1.05430). Untuk mendapatkan keuntungan, harga harus naik sehingga saat menjual, harga beli lebih tinggi dari posisi masuk.

Dengan akun 100 USD, kita memutuskan risiko 2% per operasi (2 USD), dengan target keuntungan 1:1 juga sebesar 2 USD.

- Membeli 0.01 lot EURUSD di 1.05430
- Menetapkan stop loss di 1.05230 (batas kerugian)
- Menetapkan take profit di 1.05630 (target keuntungan)
- Harga mencapai 1.05630 dan posisi otomatis tertutup
- Hasil: 20 pips = 2 USD keuntungan

Saldo baru: 102 USD. Jika mengulangi siklus ini berkali-kali dalam satu sesi — yang sangat memungkinkan — hasil kumulatif bisa sangat besar.

## Manfaat dan risiko scalping

**Keuntungan:**

- Risiko lebih kecil karena operasi singkat
- Potensi banyak keuntungan kecil dalam satu hari
- Fleksibilitas untuk diversifikasi antar aset atau pasangan mata uang
- Kendali penuh atas keputusan operasimu tanpa bergantung pihak ketiga
- Hasil cepat dan umpan balik langsung

**Kekurangan:**

- Membutuhkan konsentrasi tinggi selama berjam-jam, terutama jika ingin beroperasi di sesi New York (sekitar 8 jam per hari)
- Komisi bertambah seiring banyaknya operasi, mempengaruhi margin
- Periode likuiditas rendah bisa membuat hari tanpa peluang menguntungkan
- Stres kumulatif dari kerugian beruntun dapat mempengaruhi kepercayaan dan disiplin
- Memerlukan dedikasi penuh; bukan strategi yang cocok untuk pekerjaan penuh waktu

## Apakah Anda cocok menjadi scalper?

Jawab jujur pertanyaan berikut sebelum berkomitmen:

- Apa tujuan keuangan spesifik Anda dengan strategi ini?
- Berapa banyak modal yang benar-benar siap Anda kehilangan tanpa mempengaruhi kondisi keuangan?
- Apakah Anda memiliki 6+ jam sehari selama jam sesi untuk menganalisis grafik dan menjalankan operasi?
- Bagaimana reaksi emosional Anda terhadap kesulitan? Apakah tetap tenang saat mengalami kerugian beruntun?
- Apakah Anda disiplin dalam menerapkan aturan tanpa menyimpang?

Scalping tidak untuk semua orang. Jika Anda tidak bisa menjawab ya untuk pertanyaan ini, strategi trading lain seperti swing trading atau day trading mungkin lebih cocok.

## Rekomendasi praktis sebelum memulai

Luangkan waktu untuk pendidikan formal: kursus, seminar, dan konferensi dari para ahli memberikan fondasi yang kokoh. Pastikan menguasai konsep dasar: pip, lotaje, leverage, spread, likuiditas, volatilitas, komisi, order buy/sell stop, buy/sell limit, take profit, dan stop loss.

Sebelum trading dengan uang nyata, latih secara ekstensif di akun **demo**. Ini memungkinkan Anda bereksperimen, melakukan kesalahan tanpa konsekuensi finansial, dan membangun kepercayaan pada strategi Anda. Setelah nyaman dengan simulasi, pelajari alat analisis teknikal: level Fibonacci, support, resistance, garis tren, dan indikator.

Analisis broker yang tersedia secara cermat, bandingkan spread, komisi, kecepatan eksekusi, dan keandalan. Broker yang Anda pilih akan langsung mempengaruhi profitabilitas scalping Anda.

Akhirnya, ingat bahwa tidak semua trader menghasilkan keuntungan dari trading. Tanpa disiplin menerapkan stop loss, bisa saja seluruh akun hilang atau lebih. Beberapa broker menutup posisi secara otomatis untuk melindungi dari saldo negatif, tetapi tanggung jawab utama tetap di tangan Anda.

Jika Anda menerapkan rekomendasi ini secara konsisten dan bersabar, scalping bisa menjadi metode yang layak untuk menghasilkan pendapatan dari pasar.
ES-0.22%
EL9.43%
LA1.56%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)