Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah menyaksikan banyak fluktuasi di rantai. Dari fluktuasi siklus Bitcoin, hingga iterasi bertingkat dari ekosistem DeFi, semakin menyadari satu hal: alat yang benar-benar mampu bertahan dari badai pasar justru adalah alat yang paling sederhana—stablecoin.

Saat USDV diluncurkan, saya memang memperhatikannya. Pada awalnya dengan aura stablecoin algoritmik, didukung oleh modal besar di belakangnya, tetapi saya selalu merasa ada yang tidak beres. Algoritma dalam pasar bullish adalah puisi otomatis, tetapi saat pasar bearish datang, bisa jadi itu berubah menjadi balok domino pertama. Insiden keruntuhan pada 2022 masih meninggalkan bekas di hati banyak orang.

Jadi, ketika mendengar kabar bahwa pada 2025 akan diupgrade ke versi 2.0 dan beralih sepenuhnya ke jaminan berlebih, reaksi pertama saya adalah: akhirnya tenang juga.

Iterasi kali ini bukan sekadar optimisasi teknis, tetapi secara esensial adalah perubahan pola pikir. Mode lama bergantung pada algoritma dan likuiditas eksternal untuk menjaga kaitan, sedangkan skema baru menempatkan jaminan nyata di rantai—aset seperti TRX, BTC dapat diverifikasi di rantai, sangat jelas dan transparan. Bagi mereka yang pernah mengalami operasi "kotak abu-abu", transparansi adalah jaminan terbesar.

USDV2.0 telah melewati lima putaran audit keamanan, dari institusi berpengalaman seperti CertiK hingga Chainsecurity. Saya sendiri pernah memverifikasi beberapa catatan jaminan di rantai, dan perasaan bisa memverifikasi sendiri itu adalah sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh banyak stablecoin terpusat. Dalam keseimbangan antara desentralisasi dan kepercayaan, skema ini menemukan posisi yang relatif kokoh.