Akankah minyak mentah rebound di tahun 2024? Analis memberikan sinyal optimis

Tahun 2023 merupakan tahun penuh tantangan bagi pasar minyak mentah. Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketegangan geopolitik, dampak kenaikan suku bunga global terhadap permintaan, dan lain-lain, tren masa depan minyak menghadapi penyesuaian. Berdasarkan data pasar, harga minyak Brent dan WTI keduanya mengalami penurunan, dengan penurunan mendekati 10%, menandai penurunan tahunan pertama dalam hampir dua tahun.

Tinjauan Tren Minyak Mentah 2023: Efektivitas Kebijakan Pasokan Terbatas

OPEC+ berusaha menstabilkan harga minyak melalui kebijakan pengurangan produksi, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Harga acuan minyak Brent dan WTI dari awal tahun turun hampir 20%, mencerminkan bahwa kebijakan di sisi pasokan sulit mengimbangi lemahnya permintaan. Data akhir Desember menunjukkan, kontrak futures minyak Brent berada di $77.63 per barel, dan WTI di $72.14 per barel, keduanya mencapai level terendah tahunan sejak 2020.

Sementara itu, ekonomi global menghadapi tekanan konsumsi akibat siklus kenaikan suku bunga. Biaya pinjaman di daerah utama konsumsi tetap tinggi, menghambat permintaan energi. Ini juga menjelaskan mengapa tren minyak secara keseluruhan menurun pada tahun 2023.

Mengapa Minyak Mentah 2024 Layak Dinantikan?

Para analis umumnya optimistis terhadap prospek tahun depan. Titik kunci terletak pada pergerakan dolar AS dan perubahan ekspektasi penurunan suku bunga.

Dolar AS mengalami koreksi setelah dua tahun menguat pada 2023, dengan penurunan sebesar 2% sepanjang tahun. Dalam konteks depresiasi dolar, biaya minyak bagi pembeli luar negeri menjadi lebih murah, yang akan meningkatkan permintaan global.

Yang lebih penting, ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun depan semakin meningkat. Siklus penurunan suku bunga jika dimulai, akan langsung menurunkan biaya pinjaman konsumen, dan selanjutnya merangsang aktivitas ekonomi serta konsumsi energi. Ini memberikan dukungan kuat terhadap tren masa depan minyak.

Prediksi Analis: Potensi Kenaikan Jelas Terlihat

Berdasarkan rata-rata prediksi dari 30 analis, harga minyak Brent pada 2024 diperkirakan akan mencapai rata-rata $84.43 per barel, dibandingkan rata-rata tahun 2023 sebesar $80, dengan potensi kenaikan sekitar $4.43. Ini menunjukkan bahwa dari level harga saat ini, minyak masih memiliki potensi rebound yang signifikan.

Logika pasar sangat jelas: ekspektasi penurunan suku bunga → dolar melemah → biaya konsumsi menurun → permintaan meningkat → harga minyak naik. Prediksi optimis para analis didasarkan pada rangkaian perubahan kebijakan ini.

Perbandingan Pasar: Pasar Saham Sudah Lebih Dulu Mengantisipasi

Perlu dicatat bahwa pasar saham global sudah merespons lebih awal pada 2023. Indeks MSCI yang melacak 47 negara naik sekitar 20% dari awal tahun, jauh melampaui kinerja pasar minyak. Di baliknya, ekspektasi penurunan suku bunga juga menjadi pendorong utama. Saat ini, pasar minyak menghadapi fase reaksi yang sudah diselesaikan oleh pasar saham, dan masih ada ruang untuk mengikuti.

Dengan meredanya situasi pengiriman dan pemulihan jalur pelayaran Laut Merah secara bertahap, volatilitas harga minyak jangka pendek juga akan cenderung stabil. Ini menciptakan fondasi yang lebih baik untuk kenaikan harga di 2024.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)